
JAKARTA, BALIPOST.com – Pesatnya pekembangan ekonomi digital saat ini tidak berbanding lurus dengan kemudahan akses akan literasi ekonomi digital. Pasalnya, hingga saat ini masih banyak masyarakat Indonesia yang merasa bahwa aset kripto merupakan pilihan investasi yang rumit dan penuh risiko.
Fakta di lapangan menunjukkan besarnya kebutuhan akan akses edukasi kripto yang tepat, tetapi seringkali masyarakat bingung mencari wadah yang menyediakan pembelajaran kripto yang terpercaya dan mudah diakses oleh siapa saja.
Seperti Anggia, seorang profesional muda yang mengaku mempelajari lebih lanjut seputar aset digital, namun belum memiliki jalur pembelajaran lanjutan yang mudah diikuti.
Senada disampaikan Anto yang mengaku penasaran bagaimana aset digital bisa menjadi cara baru untuk menabung, tapi sering
menemukan materi edukasi yang terlalu teknis atau tidak sesuai dengan keseharian.
Menurut pelaku ekonomi digital, Yudhono, kripto dengan teknologi blockchain hadir untuk membuka peluang finansial baru bagi siapa saja yang mendapatkan literasi yang tepat.
Pendiri Floq ini mengatakan sejak peluncurannya pada Mei 2025 misalnya, platform ini berkembang menjadi salah satu tempat jual beli aset kripto dengan tingkat adopsi tercepat di Indonesia. Hingga saat ini tercatat memiliki lebih dari 1,2 juta pengguna, 250 ribu pengikut media sosial, dan lebih dari 16.000 anggota komunitas aktif yang tersebar di seluruh Indonesia.
Upaya edukasi dan adopsi digital yang digagas juga telah mendapatkan perhatian luas. Salah satunya Mini Akademi Crypto. Akademi ini diperuntukkan bagi siapa saja yang tertarik untuk mempelajari pasar kripto secara aman dan praktis.
Melalui materi pembelajaran dasar yang mudah diakses dan panduan langsung dari Kalimasada, seorang edukator dan figur publik di industri kripto di Indonesia, kegiatan ini bertujuan untuk menjembatani rasa penasaran menjadi pemahaman yang kokoh.
Program ini juga merupakan perpanjangan dari komitmen edukasi yang telah dibangun oleh Timothy Ronald dan Kalimasada melalui Akademi Crypto, yang selama ini telah
dipercaya oleh jutaan masyarakat Indonesia.
“Mini Akademi Crypto diharapkan mampu menjadi pintu gerbang bagi siapa saja yang ingin belajar dari nol terkait aset kripto dan Bitcoin,” ungkap Timothy Ronald, Co-founder Akademi Crypto.
“Kami percaya setiap orang berhak memahami cara kerja ekonomi digital dan mengambil bagian di dalamnya. Mini Akademi Crypto adalah bentuk kontribusi positif Floq memajukan adopsi kripto dan blockchain di Indonesia dengan cara untuk memberikan edukasi dan literasi masal yang tersedia secara gratis dan dapat diakses dengan mudah untuk seluruh masyarakat Indonesia,” sebut Yudhono.
Sementara itu, Kalimasada mengutarakan selain edukasi kripto, pihaknya juga mendukung adopsi kripto yang lebih luas yaitu dengan menyediakan Zero Fee Trading. Trading pertama dilakukan tanpa biaya, sehingga proses belajar langsung menjadi lebih aman dan terjangkau bagi pemula. (kmb/balipost)









