MANGUPURA, BALIPOST.com – Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat di Kuartal I 2025, nilai transaksi aset kripto di Indonesia mencapai Rp109,3 triliun. Jumlah investornya mencapai 13,31 juta orang.
Menurut pelaku investasi kripto, Calvin Kizana, kondisi ini menunjukkan makin tingginya minat masyarakat berinvestasi di aset digital ini. Namun, peningkatan jumlah investor harus diimbangi dengan pemahaman yang memadai tentang kripto.
CEO Tokocrypto ini menekankan pentingnya edukasi yang berkelanjutan agar para investor, khususnya generasi muda, tidak hanya tergiur oleh potensi keuntungan, tetapi juga memahami risiko yang ada serta mekanisme kerja aset kripto. “Antusiasme masyarakat sangat tinggi, tapi edukasi harus tetap jadi prioritas utama. Di tengah pertumbuhan yang cepat, kami ingin memastikan bahwa pengguna paham betul risiko dan manfaat dari investasi kripto,” ujar Calvin didampingi Bonifacio Renanda, Toko Token (TKO) Lead, di sela-sela Bitcoin Pizza Day yang diselenggarakan di Kuta, Sabtu (24/5).
Sebagai bagian dari komitmen edukasi, pihaknya secara konsisten menyelenggarakan berbagai inisiatif untuk mendekatkan literasi aset digital ke masyarakat. Dengan basis pengguna yang telah melampaui 4 juta orang, lebih dari 400 token/koin, dan 600 pasangan perdagangan yang tersedia di platform, pihaknya terus memperkuat perannya dalam industri kripto di Indonesia.
“Edukasi penting agar tidak salah kaprah terkait investasi kripto. Salah satu cara melakukan edukasi karena sebelum berivestasi harus paham dulu barangnya,” sebut pria yang sebelumnya bekerja di Amerika Serikat dan Singapura ini.
Ia pun memanfaatkan Bitcoin Pizza Day yang diperingati setiap 22 Mei untuk mengedukasi masyarakat terkait besarnya potensi investasi kripto. Di Indonesia dengan jumlah penduduk mencapai 284 jutaan per 2024, potensi pertumbuhan investor kripto masih sangat besar.
Calvin menambahkan, Bitcoin Pizza Day juga menjadi pengingat akan perjalanan panjang Bitcoin dari sekadar eksperimen awal hingga menjadi aset yang diakui secara global.
“Bitcoin Pizza Day mengingatkan kita betapa besar potensi pertumbuhan teknologi dan aset kripto. Apa yang dulu dianggap sebagai eksperimen atau bahkan lelucon, kini menjadi bagian penting dari sistem keuangan global,” katanya.
Rekor Tertinggi
Calvin menjelaskan pada 22 Mei 2025, Bitcoin mencapai rekor tertinggi sepanjang masa yang mendorong kapitalisasi pasarnya melampaui 2,2 triliun dolar AS, sehingga berhasil menyalip Amazon dan mengangkat total pasar kripto melewati kapitalisasi pasar Microsoft sebesar 3,39 triliun dolar AS.
Pencapaian ini mencerminkan perubahan besar dalam persepsi pasar terhadap mata uang kripto, yang kini semakin diterima sebagai aset yang sah dan bernilai.
Ditambahkan Bonifacio, investasi bodong menjadi tantangan bagi industri kripto. Terlebih, modusnya juga tak pernah habis. Apalagi ada fenomena judi online.
“Kalau mau berinvestasi pastikan berlisensi resmi. Ada 19 toko yang memperdagangkan aset kripto sudah resmi di bawah pengawasan OJK. Kripto adalah satu-satunya aset investasi yang selalu buka 24 jam, jadi jika dijanjikan cair beberapa hari maka itu adalah investasi bodong,” kata pria yang akrab disapa Boni ini memberikan tips.
Untuk diketahui, Bitcoin Pizza Day merupakan perayaan titik awal revolusi keuangan digital. Di 2010 atau 15 tahun lalu pada 22 Mei, seorang pria asal Florida, Laszlo Hanyecz, membeli dua loyang pizza dengan imbalan 10.000 Bitcoin.
Pada saat transaksi tersebut dilakukan, nilai 10.000 Bitcoin hanya sekitar 41 dolar AS atau sekitar Rp600 ribu. Namun dengan harga 1 BTC yang saat ini berada di kisaran $111.000, nilai kedua pizza tersebut kini setara dengan sekitar Rp18 triliun, menjadikannya pizza termahal dalam sejarah.
Bitcoin Pizza Day kini menjadi simbol pertumbuhan pesat dan penerimaan Bitcoin secara global, termasuk di Indonesia. Berbagai komunitas kripto di seluruh dunia memperingati momen ini dengan acara edukatif dan komunitas, mulai dari diskusi hingga pesta pizza. (Diah Dewi/balipost)
