Sejumlah penumpang saat beraktivitas di area Terminal 2F Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. (BP/Ant)

TANGERANG, BALIPOST.com – Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) mulai memperkuat pengawasan terhadap pelaku perjalanan udara menjelang akhir tahun, libur Natal dan Tahun Baru 2025/2026, untuk mencegah penyebaran penyakit menular.

“Sudah dari sekarang untuk mempersiapkan diri melakukan peningkatan-peningkatan pengawasan kesehatan, termasuk juga mengantisipasi faktor atau risiko lingkungan, supaya nanti pada waktunya kita itu tidak menjadi sarang untuk penyakit-penyakit menular,” jelas Kepala BBKK Bandara Soetta, Naning Nugrahini di Tangerang, Jumat (21/11).

Dikutip dari Kantor Berita Antara, Naning mengatakan langkah pertama dalam upaya memperkuat pengawasan dan pemeriksaan kesehatan tersebut dilakukan melalui survei pada penerbangan domestik maupun internasional.

Baca juga:  Masuk Polres Tabanan, Wajib Gunakan Aplikasi PeduliLindungi

Pihaknya kembali mengaktifkan thermal scanner serta membuka posko kesehatan di setiap terminal penerbangan yang ada di Bandara Soekarno-Hatta.

“Termasuk nanti juga melakukan pemeriksaan kesehatan gratis, melakukan skrining, kemudian juga melakukan survei migrasi penyakit malaria,” terangnya.

Menurut Naning, langkah pencegahan ini penting dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan adanya migrasi penyakit yang dibawa oleh penumpang dari daerah endemik dengan kasus tinggi.

“Survei migrasi malaria dilakukan untuk memastikan penumpang yang datang dari wilayah endemik tidak membawa risiko penularan ke sini,” katanya.

Baca juga:  Jalani PPKM Level 3, Pemkab Jembrana Terapkan WFH 75 Persen

Ia mengungkapkan, selain nantinya melakukan pemeriksaan dengan thermal scanner, petugas kesehatan juga melakukan pemeriksaan visual terhadap penumpang.

Bila nantinya ditemukan indikasi, dilanjutkan pemeriksaan laboratorium di fasilitas kesehatan milik BBKK Bandara Soetta.

“Termasuk pengawasan makanan dan minuman di tenan-tenan, pengawasan ada penyakit seperti dari kecoa, ada tikus, dan sebagainya,” tuturnya.

Ia menambahkan, khusus untuk pemeriksaan penerbangan internasional, Ethiopia menjadi salah satu negara yang mendapat perhatian khusus.

Saat ini, katanya, negara tersebut tengah menghadapi wabah virus Marburg, patogen mematikan dengan gejala mirip Ebola.

Baca juga:  29.323 Penumpang di Soetta Batal Terbang Akibat Erupsi Lewotobi

Kendati demikian, adanya risiko penularan virus ini pihaknya dapat memantau melalui aplikasi All Indonesia, yang wajib diisi oleh setiap penumpang perjalanan internasional sebelum tiba di Indonesia.

Melalui data dari aplikasi tersebut, petugas kesehatan bandara bisa langsung menganalisa yang kemudian dikombinasikan dengan hasil thermal scanner dan pemeriksaan visual.

“Laboratorium kami ada rapid pertama, nanti kalau misalnya ada penyakit-penyakit tertentu, misalnya terdapat Etiopia itu maka kita melakukan kewaspadaan juga, nanti dilakukan pemeriksaan di laboratorium,” katanya. (kmb/balipost)

BAGIKAN