
TABANAN, BALIPOST.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan terus memperkuat kualitas pelayanan kesehatan melalui rehabilitasi fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes). Tahun ini, tiga gedung layanan kesehatan direhab menggunakan dana dari APBD, masing-masing Puskesmas Tabanan II, Pustu Padangan di Kecamatan Pupuan, serta Pustu Wanagiri di Kecamatan Selemadeg.
Untuk rehab Pustu Padangan bahkan telah selesai dan telah dilakukan upacara pamlaspasan dua minggu lalu. Sementara, dua fasilitas kesehatan lainnya ditargetkan rampung akhir tahun ini.
Khusus Puskesmas Tabanan II tahun ini memang menjadi prioritas utama karena kondisinya dinilai paling memprihatinkan. Gedung lama di Desa Denbantas ini merupakan satu-satunya puskesmas di Tabanan yang masuk kategori rusak berat. Kondisi sebelumnya, atap ruang staf nyaris ambruk sehingga pelayanan sempat dialihkan ke bagian bangunan yang masih aman.
“Sementara selama pengerjaan rehab, layanan kesehatan pada masyarakat dipindahkan ke gedung milik Pemkab Tabanan di selatan Terminal Tuakilang (gedung rumah kemas) agar pelayanan tidak terganggu,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Tabanan, dr. Wayan Arya Putra Manuaba, seizin Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, Jumat (21/11).
Dikatakan dr. Arya, untuk perbaikan gedung Puskesmas Tabanan II sebenarnya sudah sejak lama diusulkan. Bahkan, anggaran sempat disiapkan, hanya saja karena ada pandemi Covid-19 menyebabkan refocusing anggaran sehingga proses rehabilitasi tertunda. “Baru tahun ini bisa direalisasikan,” ujarnya.
Dijelaskan pula, upaya pemulihan fasilitas kesehatan sebagai bagian memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal untuk masyarakat tentu tidak berhenti di tahun 2025. Di tahun 2026 mendatang, Dinas Kesehatan telah merencanakan rehabilitasi untuk Pustu di Belimbing sebagai bagian dari program berkelanjutan peningkatan fasilitas dan standar pelayanan kesehatan. (Puspawati/balipost)










