Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara meninjau dua pura yang terdampak banjir bandang 10 September lalu, pada Jumat (21/11). Pura tersebut merupakan Pura Munsen, Kesiman dan Beji Tirta Hening Ulundanu Belong, Banjar Wangaya Kaja, Desa Adat Denpasar. (BP/Antara)

DENPASAR, BALIPOST.com – Delapan pura yang terdampak banjir bandang pada 10 September 2025 saat ini masih dalam proses perbaikan. Untuk 8 pura yang menelan anggaran Rp5,4 miliar itu, ditargetkan selesai diperbaiki rampung Desember.

Untuk melihat progres perbaikan ini, Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara meninjau dua pura pada Jumat (21/11). Pura tersebut merupakan Pura Munsen, Kesiman dan Beji Tirta Hening Ulundanu Belong, Banjar Wangaya Kaja, Desa Adat Denpasar.

Jaya Negara didampingi Kadis Perkim Denpasar, Dr. I Gede Cipta Sudewa Atmaja mengatakan, hasil rapat koordinasi dengan semua tim, untuk penanganan banjir, semua pura yang terdampak dikerjakan Pemkot, dengan memanfaatkan dana BTT (Biaya Tak Terduga).

Targetnya harus selesai Desember tahun ini. Saat ini, progres Pura Beji Tirta Hening Ulundanu telah mencapai 50 persen, namun masih ada waktu 1,5 bulan. Total anggaran perbaikan 8 pura yaitu sebesar Rp5,4 miliar.

Baca juga:  Kayu Gelondongan Sebabkan Ruas Jalan di Desa Sembung Kebanjiran

Ke-8 pura tersebut ada yang merupakan milik pangempon, pribadi, desa adat, dan banjar. Jadi masyarakat pangempon pura yang terdampak banjir, tidak lagi harus gotong royong untuk mengeluarkan dana perbaikan pura. Menurutnya, perbaikan pura dengan berbagai status pangempon dan kepemilikan, dilakukan karena merupakan akibat bencana banjir. “Kalau pura, kita tidak melihat sertifikasinya karena pura sesuatu hal yang kita kecualikan,” ujarnya.

Cipta Sudewa menambahkan hingga saat ini progres Pura Musen mencapai 60% dari rencana 55%. Paket pekerjaan pura Musen diantaranta retarding wall (dinding beton penahan), kolam petirtan, dan palinggih Surya. Anggaran perbaikan Pura Taman Musen, Kesiman Kertalangu Rp449.993.613 dengan target pengerjaan 60 hari sejak 13 Oktober.

Sementara perbaikan Pura Tirta Hening Ulundanu menyerap anggaran Rp1,42 miliar. Target selesai 77 hari sejak Oktober 2025. Paket pekerjaan perbaikan Pura Beji ini diantaranya, kori agung, palinggih tajuk, panyengker pura, palinggih ratu niang, panyengker bulakan, kolam, bale pamiosan, bale pasandekan, palinggih bulakan, tajuk bulakan, tugu ulun danu, penataan halaman.

Baca juga:  Banjir di Perkotaan, Diduga Ini Pemicunya

Selain dua pura tersebut, Pura Beji Majapahit Dakdakan Kelurahan Peguyangan, Denut juga mendapat bantuan perbaikan. Hingga saat ini progresnya 86 persen dari target 80 persen. Ia juga melakukan monev dan kunjungan ke pekerjaan penanganan bencana di Pura Taman Beji Penyampuhan, Suci.

Sementara itu, Kelian Adat Banjar Wangaya Kaja, I Ketut Gede Sucipta bersama pangempon Pura Beji, Made Arya mengatakan, beji tersebut sudah muncul sejak 1930-an dan telah mengalami penataan sebanyak 4 kali karena memang rusak dimakan usia dan dua kali diterjang banjir, mengingat lokasinya di pinggir sungai.

Baca juga:  China Dilanda Banjir, Ratusan Ribu Warga Terdampak Aktivitasnya

“Pertama kena banjir juga dan sudah diperbaiki. Dan dampak banjir yang paling parah adalah saat banjir September lalu,” ungkapnya.

Sebelumnya, beji tersebut letaknya di bawah, berbatasan dengan sungai. Kini letak beji agak lebih tinggi dari sungai. Meski demikian banjir parah September lalu, juga menyebabkan kerusakan parah pada beji tersebut.

Keberadaan beji tersebut cukup vital karena menjadi tempat nunas tirta masyarakat Desa Adat Denpasar ketika ada upacara Panca Yadnya. Bahkan Puri Pemecutan, Satria, Gerenceng, Jro Kuta, Belawan, Gelogor dan beberapa griya juga nunas tirta ke beji tersebut.

Menurut Jro Mangku, Pura Beji tersebut, cukup dikagumi umat dan masyarakat Denpasar. Karena kolam yang ada di dekat beji dipercaya menyembuhkan sakit, tidak memiliki keturunan. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN