Ritual tradisi "Ngelawang" yang biasanya dilakukan oleh sekaa (kelompok) anak-anak di desa-desa menyambut perayaan Hari Raya Galungan. (BP/istimewa)

 

GIANYAR, BALIPOST.com – Polres Gianyar mengambil langkah proaktif untuk memastikan kelancaran dan ketertiban selama pelaksanaan ritual tradisi “Ngelawang” yang biasanya dilakukan oleh sekaa (kelompok) anak-anak di desa-desa menyambut perayaan Hari Raya Galungan.

Kapolres Gianyar, AKBP Chandra C. Kesuma, S.I.K., M.H., Kamis (20/11) mengatakan, pihaknya telah mengantisipasi kegiatan ini dan menginstruksikan para Kapolsek untuk meneruskan arahan kepada anggota Bhabinkamtibmas di masing-masing desa.

Baca juga:  Puluhan Konsumen Gerudug Kantor Pemasaran Rumah Subsidi 

“Tentunya, kami sudah mengantisipasi itu. Kami sudah perintahkan Kapolsek untuk menurunkan anggotanya untuk mendata kegiatan apa saja yang ada di desa-desa tersebut yang perlu kita atensi dan lakukan pengawalan,” ujarnya.

AKBP Chandra menjelaskan, pengawalan difokuskan agar kegiatan “Ngelawang” dapat berjalan lancar tanpa mengganggu arus lalu lintas secara signifikan. “Agar kegiatan itu dapat berjalan, tapi tetap memperhatikan kondisi lalu lintas yang ada. Artinya, tidak memakan separuh bagian jalan, tetapi dapat memanfaatkan setengah badan jalan untuk kegiatan tersebut,” jelasnya.

Baca juga:  Bendesa Adat dan Bhabinkamtibmas Se-Bali Dikumpulkan

Dijelaskan, para Bhabinkamtibmas telah diinstruksikan untuk melekat pada kegiatan-kegiatan di desa binaan masing-masing guna memastikan ketertiban dan keamanan.  Saat ditanyakan mengenai ritual “Ngelawang” seperti penampilan barong atau topeng yang melibatkan anak-anak, Kapolres memberikan penekanan khusus terkait keamanan dan ketertiban.

Kapolres mengimbau agar sekaa “Ngelawang”tidak menutup atau memakan seluruh badan jalan, melainkan hanya memanfaatkan sebagian sisi jalan agar kendaraan lain tetap bisa melintas dengan lancar. “Arahan ini dikeluarkan sebagai bentuk dukungan kepolisian terhadap kegiatan budaya yang positif, sekaligus mencegah potensi kemacetan dan gangguan keamanan yang mungkin timbul selama periode perayaan Galungan,” tegas AKBP Chandra. (Wirnaya/balipost)

Baca juga:  Hari Ini, Lima Zona Merah Dominasi Tambahan Kasus COVID-19
BAGIKAN