
MANGUPURA, BALIPOST.com – Perbaikan saluran irigasi di Jalan Tanah Sampi di Kelurahan Kerobokan Kaja, Kuta Utara, mengharuskan dilakukan penutupan sementara. Pembatasan akses masyarakat ini akan berakhir Desember mendatang. Langkah ini dilakukan untuk memastikan proses perbaikan berjalan aman serta menghindari risiko kecelakaan bagi pengendara.
Pekaseh Subak Tegal Pesedahan Yeh Bolo, I Made Sunadi, menjelaskan bahwa kerusakan saluran irigasi tersebut sebenarnya sudah diusulkan sejak Musrenbang Kecamatan tahun 2024. Kerusakan terjadi pada satu titik yang berada di tikungan dan sering meluap saat hujan. “Saluran yang jebol itu pas di tikungan, saat hujan air sering meluap,” ujar Sunadi saat ditemui di lokasi, Jumat (14/11).
Ia menekankan bahwa perbaikan dilakukan demi kenyamanan bersama, baik bagi masyarakat pengguna jalan maupun para petani yang bergantung pada aliran irigasi tersebut.
Sunadi berharap warga dapat memahami dampak penutupan jalan, termasuk keharusan mencari jalur alternatif. “Kami mohon maaf jika ada ketidaknyamanan. Tapi perbaikan ini juga untuk kepentingan bersama,” ungkapnya.
Sementara itu, Plt Kadis PUPR Badung, Anak Agung Rama Putra, membenarkan pengerjaan perbaikan saluran drainase di sepanjang Jalan Tanah Sampi. Ia menjelaskan bahwa pihaknya akan memasang beton precast pada saluran irigasi sebagai upaya meningkatkan kualitas infrastruktur. “Ini usulan dari tingkatan Musrenbang tahun 2024, tapi pengerjaannya di tahun 2025 ini,” jelasnya.
Menurutnya, proyek tersebut baru dapat dilaksanakan setelah material beton precast tiba. Ia menambahkan bahwa meski fokus perbaikan berada di satu sisi jalan, beberapa titik pada sisi lainnya juga turut dikerjakan karena masih dalam kondisi baik.
“Perbaikannya di satu sisi saja, tapi ada beberapa kedua sisi, karena kondisinya masih bagus,” paparnya.
Kendati demikian, Rama Putra belum menyebutkan besaran anggaran yang digunakan. Ia memastikan proyek ditargetkan selesai pada 24 Desember 2025, sehingga masyarakat diminta bersabar dan menggunakan rute alternatif.
“Kami sudah adakan sosialisas, kami juga sampaikan permakluman kepada masyarakat setempat. Kami mohon untuk sementara mencari jalan lain,” imbuhnya. (Parwata/balipost)










