
DENPASAR, BALIPOST.com – Dalam Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Catur ke-50 Tahun 2025 yang berlangsung di Hotel Maleo Town Square, Mamuju, Sulawesi Barat, 7–13 November 2025, kontingen Bali berhasil membawa pulang tiga medali perak dan menempati peringkat ke-8 nasional dari 28 provinsi peserta.
Tiga medali perak tersebut diraih oleh Brian Surjaya (Kategori Junior Terbuka A), Putu Paramitha Parameswari (Kategori Junior Putri E), dan Paulus Javerson Evangelino Ant (Kategori Junior Terbuka F). Capaian ini menjadi bukti bahwa pembinaan catur di Pulau Dewata terus berkembang dan menghasilkan talenta muda yang mampu bersaing dengan pecatur dari daerah-daerah kuat seperti DKI Jakarta, Jawa Timur, dan DI Yogyakarta.
Ketua Umum Pengprov Percasi Bali, I Nyoman Parta, menyampaikan apresiasi setinggi tingginya kepada para atlet, pelatih, dan ofisial yang telah berjuang mengharumkan nama Bali di kancah nasional. “Ini adalah kemajuan yang sangat menggembirakan. Raihan medali kali ini menggambarkan kombinasi antara potensi atlet, dukungan keluarga, dan semangat kebersamaan di seluruh jajaran Percasi,” ujar Parta, Kamis (13/11).
Menurut Anggota DPR RI Dapil Bali itu, prestasi ini menjadi momentum penting untuk memperkuat pembinaan jangka panjang di semua kelompok usia. Ia menegaskan bahwa keberhasilan para pecatur muda menjadi sinyal positif bahwa regenerasi atlet catur Bali berjalan baik dan memiliki prospek cerah di masa depan.
“Ketiga peraih perak berasal dari kategori junior. Ini menandakan fondasi regenerasi yang kuat. Kami akan terus menyiapkan langkah-langkah pembinaan, termasuk program training camp dan peningkatan partisipasi di turnamen nasional maupun internasional,” tegasnya.
Parta juga menyoroti peran besar keluarga dalam mendukung proses latihan dan mental bertanding atlet muda. Menurutnya, sinergi antara keluarga, pelatih, dan organisasi menjadi kunci dalam mencetak pecatur berprestasi.
Sementara itu, Sekretaris Umum Percasi Bali menambahkan bahwa hasil di Mamuju akan dijadikan dasar untuk pembentukan program pembinaan berkelanjutan 2026–2027, termasuk pelaksanaan Liga Catur Bali dan Pelatihan Terpadu Atlet Muda. Bali juga berencana mengirim lebih banyak atlet ke ajang nasional dan internasional guna meningkatkan rating FIDE dan jam terbang mereka.
Kejurnas Catur ke-50 yang digelar oleh PB Percasi bersama Pengprov Percasi Sulawesi Barat ini mempertandingkan berbagai kategori, mulai dari Open, Veteran, Wanita, hingga kelompok usia Junior A–G. Secara keseluruhan, DKI Jakarta keluar sebagai juara umum dengan raihan 14 medali, disusul Jawa Timur dan DI Yogyakarta.
Raihan tiga medali perak bagi Bali bukan sekadar hasil kompetisi, tetapi simbol semangat, disiplin, dan kecerdasan generasi muda Pulau Dewata. “Kami ingin melahirkan Grand Master dari Bali bukan hanya sebagai impian, tetapi sebagai cita-cita yang akan kami wujudkan langkah demi langkah,” tutup Parta penuh optimisme. (Suka Adnyana/balipost)










