
DENPASAR, BALIPOST.com – Progres pembangunan Pura Tambang Badung, yang di-empon Puri Pemecutan Denpasar saat ini telah mencapai 82 persen. Pura dengan total palinggih dan bale yang dibangun sebanyak 36 ini, nantinya juga akan dikembangkan untuk city tour budaya dan spiritual.
Panglingsir Puri Pemecutan A.A. Ngurah Ketut Parwa didampingi Ketua Paibon Jro Mangku Nyoman Sudarja, Jumat (7/11) mengatakan, palinggih tersebut di antaranya terdiri dari gedong dalem, gedong luur kaler, gedong ratu ayu, prasanak sebanyak 15, bale paruman, bale gajah, bale penganten, 5 tajuk, taman dengan dikelilingi kolam yang luasnya 2 are, bale sinuwun, bale gong, bale banten, bale saren, dll.
Pura dengan luas 2 ha itu didominasi bangunan palinggih bata merah yang dihiasi piring -piring. Ornamen piring menegaskan adanya unsur budaya Cina dalam bangunan palinggih Bali tersebut. Namun dikatakan memang sejak awal berdiri, palinggih pura Tambang Badung dihiasi piring.
Meskipun statusnya diempon keluarga Puri Pemecutan serta pangemong dari warga sekitar Kelurahan Pemecutan, namun mengingat sejarah kerajaan Badung yang dulu mewilayahi Badung dan Denpasar, namun umat yang sembahyang ke Pura Tambang Badung hampir dari seluruh Bali.
Pengelola paket city tour Puri A.A. Ngurah Agung Parwana mengatakan, ke depannya Pura Tambang Badung akan dikembangkan menjadi paket city tour. Paket city tour tersebut memperkenalkan budaya puri dan budaya Bali. Paket city tour meliputi melihat Puri Pemecutan, Pura Tambang Badung, Setra Badung, Genah Pangabenan Desa Adat Denpasar.
“Kami buatkan jalur, karena kami ingin menceritakan kehidupan puri (kerajaan) di Bali, bahwa saya lahir di Puri kemudian kami keluarga puri memiliki tanggung jawab sebagai pangempon Pura Tambang Badung, dan setra,” ujarnya.
Saat ini pihaknya sedang tahap perkenalan paket. Diakui pihaknya baru mengajukan paket city tour ini ke Dinas Pariwisata Denpasar. “Tapi kami saat ini sedang kerjasama dengan pihak swasta, Kultara, kebetulan anak-anak muda seumuran saya yang mengelola,” ungkapnya.
Puri Pemecutan nantinya juga akan diisi dengan berbagai kegiatan seni dan budaya untuk melengkapi city tour ini.
Menurutnya, puri yang dulu merupakan pusat pemerintahan (dengan sistem kerajaan), kini fungsi puri telah bergeser sebagai pusat pengembangan kebudayaan khususnya ke generasi penerus, orang asing.
Sejak dikembangkan tahun 2024, paket city tour Puri Pemecutan ini telah dikunjungi 3-4 rombongan dalam sebulan. Dalam satu rombongan terdapat belasan hingga 30-an orang.(Citta Maya/balipost)










