
SINGARAJA, BALIPOST.com – Hari pertama Kejuaraan Dunia Vovinam 2025 yang berlangsung di GOR Indoor Tennis Undiksha Singaraja, Jinengdalem, Selasa (4/11) berhasil dilalui dengan cukup baik oleh kontingen Indonesia. Total 5 medali berhasil diamankan, terdiri atas 2 medali perak dan 3 medali perunggu.
Di kategori seni, Indonesia meraih satu perak lewat nomor Ngu Moun Quyen. Medali ini dipersembahkan I Gusti Agung Ngurah Suardyana asal Tabanan. Agung Ngurah juga menyumbang medali perunggu untuk Indonesia di hari pertama di kategori seni nomor Long Ho Quyen.
Sementara itu pada kategori laga, Adi Suarjaya yang turun di kelas 57 kg male harus mengakui keunggulan lawannya dari Aljazair dan berhak atas medali perak. Selain itu dua medali perunggu di kategori laga juga dipersembahkan Muh. Hafisd Insani yang turin di nomor54 kg male dan Mark Arbaan di nomor 87 kg male.
Pelatih Indonesia Era Romadona menyebut hari pertama Indonesia baru menurunkan tiga atlet laga. Dari hasil itu, satu atlet berhasil menembus babak final dan baru akan kembali bertanding besok.
“Hari ini yang fight kita turunkan tiga atlet. Yang pertama ketemu Prancis dan bisa lanjut ke babak final. Dua atlet lain belum beruntung. Kita berharap final besok bisa hasilkan yang terbaik menghadapi Kamboja,”ujar Era.
Era Romadona menambahkan peluang medali masih terbuka lebar karena masih banyak nomor tersisa, baik di laga maupun seni. Untuk laga, masih tersisa dua atlet putra dan satu putri yang berpeluang masuk final. Sedangkan di kategori seni, ada sekitar lima nomor pertandingan yang belum turun.
Pada kejuaraan dunia kali ini Indonesia mengirimkan 23 atlet. Ada dua nomor besar yang dipertandingkan yaitu laga dan seni. Untuk laga terdapat tujuh kelas mulai dari 55-57 kg hingga 75 kg. Sementara untuk seni terdiri dari nomor tunggal putra-putri, beregu putra-putri, hingga beregu bersenjata putra-putri.
“Kita juga menurunkan atlet-atlet yang memang selama ini sudah pernah menjadi juara di seni. Target kita realistis, tiga atlet fighter besok adalah target emas,” tandasnya. (Robin/denpost)









