
DENPASAR, BALIPOST.com – Dewasa ayu atau ala ayuning dewasa memiliki peran penting sebagai pedoman dalam menentukan waktu yang tepat untuk melakukan sebuah kegiatan dalam tradisi masyarakat Bali. Secara etimologis, ala berarti buruk atau kurang baik, sedangkan ayu berarti indah, baik, atau utama.
Dewasa bermakna hari, waktu, atau momentum. Maka, ala ayuning dewasa dapat dipahami sebagai perhitungan waktu yang mempertimbangkan sisi baik (ayu) dan kurang baik (ala), sehingga dapat dipilih saat yang paling harmonis untuk suatu kegiatan.
Memilih waktu yang tepat untuk melakukan sebuah kegiatan ataupun upacara sama halnya dengan menjaga keseimbangan antara sekala dan niskala. Berikut ala ayuning dewasa hari ini, 28 Oktober 2025 dikutip dari kalenderbali.org.
Ayu Nulus
Baik untuk segala usaha.
Dauh Ayu
Baik untuk membuat awig-awig, peraturan-peraturan atau undang-undang, baik untuk membangun.
Dewa Ngelayang
Baik untuk membuat bangunan suci, Dewa Yadnya dan Pitra Yadnya.
Dewasa Ngelayang
Baik untuk membangun rumah, membuat jukung dan sejenisnya.
Dirgahayu
Baik untuk mulai belajar.
Kala Luang
Baik untuk membuat terowongan, menanam ketela atau umbi-umbian.
Kala Sudukan
Tidak baik untuk memindahkan orang sakit, menunjukkan unsur perombakan.
Kala Suwung
Tidak baik untuk dewasa ayu, berkunjung.
Kala Tampak
Tidak baik untuk dewasa nikah (perkawinan).
Kala Upa
Baik untuk memulai mengambil/memelihara ternak (wewalungan).
Rangda Tiga
Tidak baik melakukan upacara pawiwahan.
Sampi Gumarang Munggah
Tidak baik menanam padi dan jagung.
Sedana Yoga
Baik untuk membuat alat berdagang, tempat berdagang, mulai berjualan karena akan murah rejeki.
Subacara
Baik untuk melangsungkan segala jenis upacara, membuat program (rencana), membuat peraturan, mengangkat atau menunjuk petugas, mulai berlatih/belajar. (Sumarthana/balipost)










