Penyu- Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni bersama Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto melepas ribuan tukik dan penyu dewasa di Pantai Saba. (BP/Wir)

GIANYAR, BALIPOST.com – Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni bersama Ketua Komisi IV DPR RI, melepasliarkan sebanyak delapan ekor penyu dewasa dan ribuan tukik ke laut lepas Pantai Saba, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Senin (27/10) sore.

Kegiatan ini menjadi simbol kuat komitmen pemerintah pusat dan daerah dalam menjaga kelestarian satwa laut langka, khususnya penyu yang dilindungi undang-undang.

“Penyu adalah bagian penting dari ekosistem laut sekaligus warisan budaya Bali, karena itu, pengawasan terhadap perburuan dan perdagangan ilegal harus semakin diperketat,” jelas Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni,

Baca juga:  Rumah Lantai Dua di Cekomaria Terbakar, Kerugian Ratusan Juta

Penyu bukan hanya bernilai ekologis tinggi, namun juga memiliki nilai kultural penting di Bali. Menjaga penyu berarti menjaga keberlanjutan kehidupan laut itu sendiri. “Penyu akan kembali ke pantai tempat mereka menetas untuk bertelur. Jadi, apa yang kita lakukan hari ini akan menentukan masa depan ekosistem laut kita,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto, mengatakan, perlindungan penyu tidak bisa dilakukan di satu titik saja, kita butuh lebih banyak penangkaran di seluruh nusantara agar populasi penyu tidak terus menurun.

Baca juga:  Keramba di Danau Batur Lebihi Ambang Batas

Titiek juga menyampaikan, pentingnya memperluas jaringan konservasi di berbagai wilayah Indonesia agar populasi penyu tetap terjaga. Dengan semangat konservasi yang tumbuh dari akar masyarakat, Saba Asri kini menjadi contoh sukses pengelolaan konservasi berbasis desa adat di Bali.

Diharapkan upaya ini terus berlanjut, menjadi inspirasi bagi daerah pesisir lain di Indonesia untuk ikut menjaga kelestarian penyu warisan alam dan budaya yang tidak ternilai. (Wirnaya/balipost)

Baca juga:  Dirjen KSDAE Resmikan Pembukaan Bali Exotic Marine Park

 

 

BAGIKAN