Personel Satpolairud Polres Badung pasang bendera merah di pantai rawan kecelakaan laut.(BP/istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Informasi gempa megathrust dan banjir rob terus tersiar di media sosial (medsos), meskipun belum bisa dipastikan kebenarannya. Meski demikian, pihak Polres Badung khususnya Satpolairud mengedukasi masyarakat supaya meningkatkan kewaspadaan dan mengenali ciri-ciri megathrust tersebut.

Kasatpolairud Polres Badung, AKP I Nyoman Sutanaya, didampingi PS Kasubsipenmas Sihumas Aiptu Ni Nyoman Ayu Inastuti, Senin (13/10) mengakui informasi tersebut tersebar di medsos. “Informasinya terjadi di beberapa daerah di Indonesia termasuk Bali dan Kabupaten Badung. Apakah berita tersebut akan betul terjadi atau hoak, tidak ada yang bisa memastikan. Namanya bencana tidak bisa diprediksi secara pasti, namun bisa diperkirakan saja,” tegasnya.

Baca juga:  Aktivitas Kegempaan Gunung Agung Turun, Warga Karangasem Makin Banyak yang Tak Ngungsi

Untuk mengantisipasi potensi bencana alam seperti gempa megathrust dan kecelakaan laut, Satpolairud Polres Badung melaksanakan kegiatan pemasangan bendera merah serta patroli di kawasan Pantai Perancak dan Pantai Berawa. Dalam kegiatan tersebut, bendera merah dipasang di titik-titik rawan kecelakaan laut, khususnya di lokasi yang kerap terjadi arus balik kuat dan gelombang tinggi. Selain itu, personel juga melakukan patroli dialogis dengan menyampaikan imbauan langsung kepada wisatawan dan masyarakat pesisir mengenai potensi bahaya laut dan tanda-tanda alam yang bisa menjadi indikator awal terjadinya tsunami akibat gempa besar.

Baca juga:  Lima Unit Rumah Permanen di Desa Kelandis Rata Dengan Tanah

“Kami tidak hanya fokus pada penindakan, tetapi juga pada edukasi. Sangat penting bagi masyarakat untuk mengenali tanda-tanda awal bencana, seperti air laut tiba-tiba surut, gempa berkekuatan besar dan lama, suara gemuruh dari laut, atau perilaku hewan yang menjauh dari pantai. Bila itu terjadi, masyarakat harus segera menjauh dari pesisir dan mengajak orang-orang di sekitarnya untuk menyelamatkan diri,” ungkap AKP Sutanaya.

Baca juga:  Dukung PPKM, Ini Dilakukan Kepolisian

Sutanaya berharap kegiatan tersebut dapat meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat serta wisatawan yang berkunjung ke pantai. “Patuhi rambu-rambu terpasang di pantai dan ikuti petunjuk evakuasi yang telah terpasang,” katanya. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN