
BANGLI, BALIPOST.com – Situasi di Banjar Tabu, Desa Songan A, Kintamani pada Minggu (12/10) berubah tegang karena perkelahian berdarah yang menewaskan 2 orang dan satu luka berat.
Dua korban meninggal masing-masing bernama I Ketut Kartawa (50) dan Jero Sumadi (47). Sementara korban luka yakni I Wayan Ruslan (53).
Ketiga korban merupakan warga Banjar Tabu. Ketiganya telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Bangli untuk penanganan lebih lanjut.
Untuk menenangkan warga dan mencegah konflik berlanjut, Kapolres Bangli, AKBP James I. S. Rajagukguk, turun langsung ke lokasi insiden berdarah itu. Kedatangan Kapolres bersama jajarannya ini bertujuan untuk menenangkan warga serta memastikan situasi keamanan di wilayah tersebut tetap kondusif pascakejadian.
Di lokasi, Kapolres Bangli berinteraksi langsung dengan tokoh masyarakat, tokoh adat, serta keluarga korban dan pelaku. Ia mengajak seluruh pihak agar tetap menjaga persaudaraan dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang dapat menimbulkan gangguan kamtibmas.
“Kami hadir langsung di tengah masyarakat untuk memberikan rasa tenang sekaligus memastikan penanganan kasus ini berjalan profesional. Kami imbau semua pihak agar menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak kepolisian,” ujar James.
Kapolres juga menekankan pentingnya peran tokoh masyarakat dalam menjaga keharmonisan di Desa Songan. Menurutnya, pendekatan dialogis dan humanis menjadi kunci dalam mencegah potensi konflik sosial di tengah masyarakat.
“Polres Bangli tidak hanya fokus pada penegakan hukum, tetapi juga pada upaya menjaga stabilitas dan kedamaian warga. Kami terus melakukan penggalangan agar suasana tetap aman dan terkendali,” tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, Polres Bangli telah mengamankan tiga pelaku penganiayaan yang menyebabkan dua orang meninggal dunia dan satu lainnya luka berat di Banjar Tabu, Desa Songan A, Kecamatan Kintamani, Minggu (12/10). Polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap para pelaku dan saksi untuk mengungkap secara jelas penyebab terjadinya peristiwa tersebut.
Tiga orang yang diamankan tersebut masing-masing berinisial MA, JW, dan MB, seluruhnya merupakan warga Banjar Tabu, Desa Songan A, Kintamani. (Dayu Swasrina/balipost)