
MANGUPURA, BALIPOST.com – Kebakaran hebat terjadi di wilayah Banjar Padang, Kelurahan Kerobokan, Kuta Utara, Badung, Senin (29/9). Awalnya bedeng proyek vila terbakar, selanjutnya kobaran api merembet ke Pura Hyang Penyarikan Pengilihan dan beberapa pelinggih warga dekat TKP.
Akibat kejadian itu kerugian diperkirakan Rp 2 miliar. Terkait kejadian ini, PS Kasubsipenmas Sihumas Polres Badung Aiptu Ni Nyoman Ayu Inastuti menjelaskan yang terbakar bedeng proyek vila, 12 pelinggih di Pura Hyang Penyarikan Pengilihan dan lima pelinggih masing-masing milik Ketut Partawan, Nyoman Surasta, Nyoman Ngarna, Nengah Gatra, dan Ketut Ladra.
Hasil penyelidikan anggota Polsek Kuta Utara, Aiptu Ayu menjelaskan, dari keterangan saksi, Komang Jimmy (36), pukul 14.00 WITA, ia tiba di TKP untuk bawa peralatan kerja. Ia panik karena melihat asap mengepul dari bedeng bawah sebelah utara dan disusul kobaran api. Jimmy langsung teriak memanggil buruh proyek yang ada di sana.
Selanjutnya Jimmy bersama buruh lainnya berusaha memadamkan api. Namun api cepat membesar dan menjalar ke lantai atas serta bangunan sebelahnya.
Sementara Petrus Patehae sebagai tukang di vila, sedang beristirahat di bedeng proyek bersama dengan beberapa pekerja lainnya. Sebelumnya melaksanakan aktivitas pekerjaan, diketahui pompa air yang digunakan untuk kebutuhan proyek maupun keperluan sehari-hari di bedeng sempat mengalami korsleting.
Pompa air tersebut terhubung dengan stop kontak listrik yang berada di sisi timur bedeng. Stop kontak tersebut memang sudah beberapa kali mengalami gangguan teknis sebelumnya. Namun masih tetap digunakan karena menjadi sumber utama aliran listrik menaikan air di lokasi proyek.
“Usai jam istirahat, saksi 2 (Petrus) kembali melanjutkan pekerjaan di lantai dua bangunan proyek,” ujarnya.
Saat sedang bekerja, Petrus melihat adanya gumpalan asap tebal yang berasal dari arah bedeng yang ditempati para pekerja. Setibanya di lokasi, mereka mendapati bahwa benar telah terjadi kebakaran di dalam bedeng.
Titik awal api diduga berasal dari dalam bedeng. Kobaran api dengan cepat membesar dan tidak dapat dikendalikan dengan peralatan terbatas, upaya tersebut tidak membuahkan hasil.
Selanjutnya warga menghubungi pihak Pemadam Kebakaran Kabupaten Badung. Kobaran api yang sudah terlanjur menjalar ke bagian atap pelinggih pura semakin sulit untuk dikendalikan.
Dikarenakan kondisi material atap pelinggih yang terbuat dari ijuk, sehingga sangat mudah terbakar dan mempercepat penyebaran api ke bagian lain. Dalam waktu singkat, asap pekat disertai kobaran api membumbung tinggi.
Api juga menjalar hingga mengenai tiga rumah warga yang terletak di sebelah utara pura. Akibatnya ketiga rumah tersebut turut terdampak kebakaran ringan, khususnya pada bagian pelinggih yang berada di pekarangan rumah. Kondisi tersebut diperparah dengan material atap pelinggih yang menggunakan ijuk.
Pukul 14.30 WITA, Damkar Badung tiba di lokasi kejadian dan pukul 17.30 WITA, api dapat dipadamkan dengan mengerahkan delapan unit mobil Damkar Badung. (Kerta Negara/balipost)