Pekerja di salah satu SPPG sedang menyiapkan makanan untuk MBG. (BP/HO-PCO)

JAKARTA, BALIPOST.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah berdampak besar terhadap perekonomian melalui penciptaan 1,5 juta lapangan pekerjaan baru yang diperkirakan terserap pada Januari-Februari 2026. Demikian disampaikan Presiden RI Prabowo Subianto, Senin (29/9).

Presiden Prabowo mengatakan program MBG juga berhasil menciptakan pasar bagi ekonomi rakyat karena petani dan peternak terjamin penyerapan produksi lewat kebutuhan bahan baku untuk MBG, mulai dari beras, telur, sayur hingga aneka protein hewani.

“Ternyata dengan makan bergizi ini kita bisa menciptakan, di awal tahun depan, Januari-Februari, 1,5 juta lapangan kerja baru. Kita telah berhasil menghidupkan ekonomi rakyat, bahwa tiap hari kita butuh telur, kita butuh sayur, kita butuh ikan, kita butuh ayam, kita butuh bahan-bahan dari kampung-kampung itu sendiri, dari kecamatan-kecamatan itu sendiri,” kata Presiden Prabowo dikutip dari Kantor Berita Antara.

Baca juga:  Daftar ke KPU, Prabowo-Sandiaga Didampingi 4 Anak Presiden RI

Presiden merinci bahwa pemerintah mengalokasikan anggaran hampir Rp335 triliun atau sekitar 20 miliar dolar AS pada tahun depan untuk mendukung kelancaran MBG.

Menurut Presiden, dana tersebut akan mengalir ke desa-desa, dari yang sebelumnya hanya terkonsentrasi di kota besar.

“Yang selama berapa puluh tahun uang dari daerah mengalir ke Jakarta, dan di Jakarta sering mengalir ke luar negeri, menetap di luar negeri dan tidak tinggal di Indonesia. Kita balik sekarang uang masuk ke desa-desa,” kata Prabowo.

Adapun selama 11 bulan sejak MBG diluncurkan pada Februari 2025, MBG telah menjangkau hampir 30 juta penerima manfaat, dengan anggaran sekitar Rp300 triliun.

Baca juga:  Ditetapkan Menang di Pilpres, Prabowo Subianto Ajak Masyarakat Bersatu

Kepala Negara menyampaikan bahwa program pemerintah ini bukan hanya memberikan manfaat langsung bagi anak-anak dan ibu hamil, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi rakyat hingga ke tingkat desa.

“Dalam 11 bulan kita telah membuktikan dengan iktikad yang baik, dengan tujuan yang baik, dengan hati yang ikhlas, dengan cinta Tanah Air dan cinta rakyat, kita bisa berbuat banyak. Kita telah menyelamatkan minimal Rp300 triliun rupiah. Rp300 triliun inilah yang kita pakai untuk makan bergizi gratis,” kata Presiden.

Prabowo mengakui bahwa masih ada tantangan di lapangan, termasuk kasus kekurangan dan keracunan makanan, namun jumlahnya sangat kecil jika dibandingkan dengan skala program.

Baca juga:  Pemerintah Pusat dan Daerah Diminta Efisien Gunakan Anggaran Negara

Presiden Prabowo mencatat tingkat penyimpangan dalam program MBG hanya 0,00017 persen dari seluruh distribusi.

Terlepas dari soal angka, Presiden menyatakan bahwa ikhtiar menciptakan generasi Indonesia Emas melalui MBG merupakan usaha yang besar dan belum pernah dilaksanakan, bahkan di dunia.

Sebagai contoh, Brasil membutuhkan waktu 11 tahun untuk menjangkau program makan gratis kepada 40 juta penerima manfaat. Sementara Indonesia, program yang sama sudah mampu menjangkau 30 juta penerima dalam kurun waktu kurang dari satu tahun.

“Ada kekurangan? Ada. Tapi manfaatnya sangat-sangat besar. Banyak elit tidak menyadari bahwa masih ada rakyat kita yang makan nasi hanya dengan garam. Kini kita bisa memberi sesuatu yang mereka butuhkan,” kata Prabowo. (kmb/balipost)

BAGIKAN