Proses evakuasi sopir truk yang terjepit pasca mengalami lakalantas tunggal Jalan Bypass Ir. Soekarno, Banjar Sanggulan, Desa Banjaranyar, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Senin (15/9). (BP/Dok)

TABANAN, BALIPOST.com – Angka kecelakaan tunggal atau out of control (OC) di Jalur Denpasar–Gilimanuk, Kabupaten Tabanan, melonjak pada Juli sampai Agustus 2025. Satlantas Polres Tabanan mencatat, dari total 187 kasus kecelakaan dalam dua bulan itu, dominan merupakan kecelakaan tunggal.

Kasat Lantas Polres Tabanan, AKP Anton Suherman, merinci pada bulan Juli 2025, terjadi 84 kasus kecelakaan dengan sembilan korban meninggal dunia dan kerugian materi sekitar Rp88 juta. Angka ini meningkat pada Agustus 2025 menjadi 103 kasus, meski korban jiwa turun menjadi lima orang. Kerugian materi diperkirakan mencapai Rp113 juta. “Dari jumlah itu, kecelakaan tunggal mendominasi. Juli ada 62 kasus, Agustus meningkat menjadi 74,” jelas AKP Anton Suherman, Kamis (25/9).

Baca juga:  Hari Tanpa Hujan Masih Landa Sejumlah Wilayah Bali, Daerah Ini Pegang Rekor hingga 131 Hari

Ia juga menyebut, jalur Denpasar–Gilimanuk menjadi lokasi yang paling sering terjadi kecelakaan, khususnya di dua titik rawan yakni Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri, serta Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan.

Selain juga, kecelakaan di titik Dakdakan, Abiantuwung, sering terjadi pada sore hari ketika warga Tabanan pulang kerja dari Denpasar atau Badung. “Kesimpulannya, kecelakaan terjadi pada jam-jam orang lelah usai kerja,” ungkapnya.

Sementara di Samsam, faktor kecakapan pengemudi, kesiapan kendaraan, serta medan jalan menjadi penyebab utama kecelakaan.

Baca juga:  Ditabrak Dump Truk, Driver Ojol Meninggal di Jalan Mahendradatta

Menyikapi kondisi itu, Satlantas Polres Tabanan menggencarkan langkah preemtif melalui klinik pelatihan (coaching clinic) di Satpas. Program ini rutin digelar setiap Sabtu bagi pemohon SIM, terutama masyarakat usia produktif 24–36 tahun. Materi pelatihan meliputi pemahaman safety riding, kesiapan kendaraan, hingga disiplin berlalu lintas. “Ini treatment sebelum pembuatan SIM, kami bekali dulu dengan pelatihan,” tegas Anton.

Selain pelatihan, patroli sore di jalur rawan kecelakaan, khususnya di Dakdakan, terus ditingkatkan. Unit Kamsel Satlantas juga menggiatkan penyuluhan keliling pada pagi hari agar pengendara yang berangkat kerja lebih peduli terhadap keselamatan di jalan raya. (Dewi Puspitawati)

Baca juga:  Ini, 2 Kabupaten Geser Denpasar Catatkan Tambahan Terbanyak Kasus COVID-19

 

 

BAGIKAN