Kaum ibu-ibu yang menjadi peternak babi di Desa Bongkasa Pertiwi mendapat program PKM dari dosen UPMI Bali. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALI POST.com – Tiga dosen Universitas PGRI Mahadewa Indonesia ( UPMI) Bali Drs. I Dewa Putu Juwana, M.Pd., Dra. I Gusti Ayu Rai, M.Si., dan I Gusti Agung Gede Wiadnyana, S.Pd, M.Pd. melakukan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) di Desa Bongkasa Pertiwi, Abiansemal, Badung.

Tiga dosen UPMI Bali ini sukses memenangkan dana Kemendikti Saintek untuk pengabdian masyarakat karena banyak membawa nilai manfaat bagi masyarakat. PKM dilaksanakan 26 Agustus 2025 , pendampingan tahap pertama pada 13 September 2025.

Baca juga:  Jelang Penerapan PKM, Pedagang Pelataran Pasar Kumbasari Diatur Jaraknya

Sasarannya adalah kelompok peternak babi desa setempat yang banyak memproduksi babi untuk kuliner babi guling.

Menurut koordinator tim I Dewa Putu Juwana, Program Kemitraan kepada Masyarakat ini dirancang untuk membantu kelompok ternak mengatasi permasalahan penyebaran ASF melalui penerapan biosekuriti dan manajemen peternakan yang baik. Kedua, meningkatan produktivitas kualitas dan kuantitas hasil ternak.

Dengan demikian diharapkan mampu memberikan dampak jangka panjang, tidak hanya dalam mengatasi masalah ASF tetapi juga dalam meningkatkan perekonomian masyarakat melalui budidaya babi Bali yang lebih produktif.

Baca juga:  Pekerja Pariwisata Minta Segera "Open Border"

Para kelompok ternak mendapatkan berbagai program melalui pelatihan, pendampingan, dan pemberdayaan kelompok ternak agar mampu menjalankan sistem manajemen usaha ternak secara mandiri dan professional.

Kegiatan PKM juga dibantu mahasiswa yakni I Gusti Ketut Adnyani (Pendidikan Matematika) dan Ni Kadek Suci Pratiwi (Pendidikan Biologi) dengan mitra sasaran I Wayan Buda, S.E., NL.P., sebagai pimpinan mitra Kelompok Ternak Babi Tunjung Mekar.

PKM diisi sosialisasi, pelatihan, penerapan teknologi, pendampingan dan evaluasi. Setelah dievaluasi Dewa Putu Juwana mengatakan hasil PKM menunjukkan adanya peningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat Desa Bongkasa Pertiwi terhadap penyakit Demam Babi Afrika (ASF), termasuk cara pencegahan.

Baca juga:  Kembali Perpanjang PKM, Pemkot Semarang Diminta Beri Batas Waktunya

Mereka mulai menerapkan teknologi budidaya dan manajemen peternakan dalam penggemukan babi Bali. Pada akhirnya mereka mampu meningkatkan produktifitas dan jejaring usaha.

Dewa Juwana menyarankan untuk mendukung penggemukan babi Bali, diperlukan pemberian pakan yang tinggi lemak dan protein, serta rendah serat. (Adv/balipost)

BAGIKAN