Petugas melakukan proses pencarian korban di sekitar bangunan ruko yang hancur akibat diterjang banjir di kawasan Jalan Sulawesi, Denpasar, Bali, Kamis (11/9/2025). Berdasarkan data BNPB, hingga Kamis sore sebanyak 16 jenazah korban bencana banjir telah berhasil dievakuasi oleh tim SAR gabungan di sejumlah wilayah Bali. (BP/Antara)

DENPASAR, BALIPOST.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali mengoreksi jumlah korban meninggal dunia akibat dampak banjir. Hal ini disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Bali, I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya, Jumat (12/9).

Dikutip dari Kantor Berita Antara, Agung mengatakan awalnya BPBD Bali menyebutkan ada 18 orang meninggal karena banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Bali pada Rabu (10/9).

Namun, saat ini dikoreksi menjadi 17 orang. “Terdapat koreksi jumlah satu orang karena double pencatatan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Bali I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya.

Baca juga:  Denpasar Sabet Gelar Juara Umum Tinju Porprov Bali XVI/2025

Koreksi tersebut dipaparkan BPBD Bali ketika menerima kunjungan Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai yang ingin mengetahui gambaran umum kondisi dan penanganan korban banjir di sela kunjungan kerja di Pulau Dewata.

Dalam kesempatan itu Teja menjelaskan data sementara per Jumat (12/9) yang diperbarui pukul 14.00 WITA dan dikonfirmasi kembali pukul 20.00 WITA. BPBD Provinsi Bali mencatat jumlah korban meninggal dunia akibat banjir mencapai 17 orang dan lima orang dalam pencarian.

Baca juga:  Vaksinasi "Booster" Perdana di Bali Diikuti Ratusan Orang

Rinciannya 11 orang meninggal dunia di Denpasar, Jembrana (2), Gianyar (3) dan Badung (1).

Sedangkan estimasi jumlah bangunan yang mengalami kerusakan mencapai 515 unit, paling banyak di Kota Denpasar mencapai 475  bangunan. Kemudian di Tabanan ada 29 unit, Karangasem 6 bangunan, Gianyar 2 bangunan dan Bangli ada 3  bangunan.

Sedangkan jumlah pos pengungsian di Denpasar hingga Jumat ini pukul 12.00 WITA mencapai enam pos dengan jumlah pengungsi bertahan di posko mencapai 188 orang.

Pos pengungsian itu yakni di SD 25 Pemecutan sebanyak delapan orang, Banjar Sedana Mertha Ubung sebanyak 24 orang, Banjar Dakdakan Peguyangan sebanyak 48 orang.

Baca juga:  Dari Temukan Benda Diduga Pratima hingga Gede Dana Sebut Visi Misi Bagian Janji yang Harus Dijalankan

Selain itu di Banjar Kesambi Kesiman ada 43 orang, Posko Pulau Misol ada 45 orang, dan Banjar Tohpati ada 20 orang.

Saat ini Provinsi Bali dalam masa tanggap darurat pasca-bencana banjir yang ditetapkan selama satu minggu sejak Rabu (10/9). Pada masa tanggap darurat itu pemerintah fokus evakuasi korban dan pemenuhan kebutuhan logistik bagi para pengungsi. (kmb/balipost)

 

BAGIKAN