
MANGUPURA, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Badung bergerak cepat menangani bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah pada Rabu (10/9). Salah satu langkah yang diambil yakni dengan menyiapkan posko siaga untuk warga terdampak.
Namun, menurut Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa, korban banjir di Badung enggan mengungsi ke posko. Mereka memilih bertahan di rumah masing-masing atau mengungsi di lokasi terdekat, bukan di posko resmi yang disediakan pemerintah.
Ditemui Kamis (11/9) saat meninjau warga korban banjir di Mengwitani, Adi Arnawa mengatakan sejak awal ia telah memerintahkan jajarannya untuk cepat bergerak. “Saya sudah memerintahkan Camat dan BPBD untuk segera menyiapkan posko. Kemarin sebenarnya ada satu warga kita di Kerobokan yang rencananya akan mengungsi, tapi akhirnya sampai sore dia tidak jadi lagi,” ujarnya.
Adi Arnawa menambahkan fenomena serupa juga terjadi di wilayah lain. “Kedua, di Banjar Taman Tirta Perumahan Dalung saya lihat ada warga yang rencananya ngungsi, kita siapkan, mereka memilih mengungsi di tempat parkir dekat rumahnya itu. Tapi kita tetap atensi juga terhadap warga seperti itu,” tegasnya.
Menurutnya, sebagian warga memilih tetap berada di rumah karena khawatir meninggalkan barang-barang berharga. Sementara yang lain mencari tempat aman yang dekat agar tetap bisa memantau kondisi lingkungan mereka.
Meski posko pengungsian masih sepi, Bupati Adi Arnawa memastikan bahwa pemerintah tetap siaga. Pihaknya terus menyiapkan segala kebutuhan darurat seperti logistik, layanan kesehatan, hingga bantuan tanggap darurat lainnya.
Sebelumnya, Bupati Adi Arnawa menegaskan pentingnya langkah antisipatif dengan membuka posko siaga di tingkat kecamatan, desa, hingga kelurahan. Ia menekankan bahwa seluruh camat wajib siaga penuh dan segera mengaktifkan posko di kantor masing-masing, serta mengoordinasikan pembukaan posko di setiap desa dan kelurahan.
“Saya minta kepada seluruh camat agar stand by dan membuka posko masing-masing kantor camat sekaligus menginformasikan kepada seluruh desa dan kelurahan untuk membuka posko di masing-masing kantor desa. Saya minta Pak Camat sekarang atensi, kerahkan semua timnya di kecamatan termasuk di desa dan kelurahan untuk mengantisipasi curah hujan yang cukup tinggi ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Bupati menekankan agar posko yang dibentuk tidak hanya berfungsi sebagai pusat informasi, tetapi juga melakukan pendataan jika ada warga terdampak maupun korban yang perlu ditangani. Ia meminta semua pihak bergerak cepat dan siap berkoordinasi dengan instansi terkait.
“Tiang minta Pak Camat segera bergerak dan bila ada dipandang perlu berkoordinasi dengan perangkat terkait apakah BPBD, apakah PUPR, apakah Damkar, apakah Perkim. Silakan koordinasi. Saya juga selalu standby ini untuk mengantisipasi perkembangan terakhir terkait kondisi kita di Badung,” tegasnya.
Bupati Adi Arnawa juga mengapresiasi camat dan aparat desa yang telah sigap turun ke lapangan. Namun, ia tetap mengingatkan agar semua tim tidak lengah dan terus berjaga menghadapi cuaca ekstrem.
“Saya sudah pantau tadi, lihat Pak Camat sudah bergerak, terima kasih banyak. Namun tetap standby. Bila ada mungkin korban atau mungkin yang mengungsi, agar segera ambil langkah-langkah cepat koordinasi, termasuk dengan BPBD juga. Jangan sampai kita terlambat untuk penanganan kita,” tambahnya.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya mitigasi Pemkab Badung dalam menghadapi potensi banjir susulan akibat curah hujan tinggi. Pemerintah berharap keberadaan posko siaga dapat mempercepat penanganan korban, membantu masyarakat terdampak, sekaligus meminimalisir risiko bencana lanjutan. (Parwata/balipost)