
SEMARAPURA, BALIPOST.com – Luapan air Sungai Unda Klungkung, menggerus sanggah warga di pinggiran kali Unda di Dusun Peken, Desa Tangkas, Kecamatan Klungkung, Rabu (10/9).
Sejumlah palinggih seketika terbawa arus sungai, setelah lahannya tergerus. Pemilik rumah pun harus mengungsi ke tempat yang lebih aman, melihat debit air sungai Unda kian besar dan hujan masih turun.
Kapolsek Klungkung, Kompol I Wayan Sujana, S.H., M.H., mengatakan, sanggah itu diketahui milik warga, I Wayan Sama (61). Aparat kepolisian mendatangi lokasi setelah menerima laporan dari warga setempat. Bangunan sanggah keluarga korban ini berada persis di pinggiran sungai Unda. Meski posisinya cukup tinggi, namun luapan air sungai terus membesar. Sehingga seketika menyebabkan tanah terkikis dan merobohkan beberapa palinggih dan panyengker sanggah.
Keterangan korban kepada polisi, air sungai Unda sudah besar sejak, Selasa (9/9), karena terus terjadi hujan deras. Sehingga menyebabkan luapan air sungai kian membesar dari hulu, mengingat sungai Unda merupakan muara akhir dari seluruh anak sungai di Bali Timur. Sejak saat itu, korban mengaku khawatir. Karena aliran air sungai terus menerus mengikis tanah di atasnya berdirinya sanggah keluarga korban. “Saat pagi korban melihat beberapa palinggih dan panyengker sanggah sudah hilang, karena tergerus aliran sungai,” katanya.
Atas kejadian tersebut, Kapolsek mengatakan bahwa tidak ada korban jiwa. Namun korban mengalami kerugian material lebih dari Rp70 juta, setelah sebagian besar bangunan sanggahnya hilang. Wilayah Desa Tangkas memang dekat sungai Unda. Setiap hujan lebat daerah ini di sepanjang aliran sungai rawan terjadinya banjir setelah hujan deras.
Atas situasi itu, personel Polsek Klungkung mengimbau kepada keluarga korban serta pemilik rumah di lingkungan tersebut, sementara untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. Mengingat aliran sungai kali Unda masih besar dan hujan masih turun. (Bagiarta/balipost)