
DENPASAR, BALIPOST.com – Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara mengatakan kemacetan merupakan persoalan utama di Kota Denpasar. Maka dari itu, pihaknya mengusulkan agar Pelabuhan Sanur difungsikan sebagai pengumpan lokal dengan fasilitas parkir terpadu, serta rencana pembangunan terminal barang dan kapal laut pengangkut logistik antarprovinsi.
“Truk barang yang akan menuju Lombok bisa diarahkan menggunakan kapal roro, sementara angkutan logistik untuk Bali diarahkan melalui terminal barang di luar Kota Denpasar, misalnya di Kabupaten Badung atau Tabanan. Dengan demikian, truk besar tidak perlu masuk kota dan arus lalu lintas dapat lebih lancar,” ujarnya, Sabtu (6/9).
Kolaborasi ini sejalan dengan komitmen Pemkot Denpasar untuk memperkuat sistem transportasi perkotaan yang terintegrasi dan berkelanjutan.
“Kami berharap dengan adanya sinergi bersama Pemprov Bali, penyelenggaraan angkutan umum perkotaan dapat berjalan lebih optimal, menjangkau berbagai wilayah, dan menjadi pilihan utama mobilitas masyarakat maupun wisatawan,” jelas Jaya Negara.
Untuk menindaklanjuti hal tersebut, Pemkot Denpasar melalui Dinas Perhubungan telah mengambil sejumlah langkah, seperti pengaturan lalu lintas, penertiban parkir, pengendalian melalui Area Traffic Control System (ATCS), serta penyediaan layanan angkutan publik berupa bus sekolah, shuttle bus kawasan, dan Trans Metro Dewata.
Selain itu, Pemkot Denpasar merencanakan penyediaan layanan feeder pada tahun 2026. Pada periode yang sama, fokus anggaran akan diarahkan pada pembangunan infrastruktur transportasi sesuai amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
“Melalui program ini kami berharap angkutan umum perkotaan dapat menjadi pilihan utama masyarakat, sekaligus mendukung pembangunan berkelanjutan serta penguatan perekonomian daerah,” tambah Jaya Negara.
Gubernur Bali Wayan Koster sebelumnya menyebutkan kemacetan di Bali juga dipicu oleh banyaknya truk logistik. Untuk itu, Kementerian Perhubungan bersama Pemprov Bali tengah menyiapkan jalur khusus melalui pelabuhan.
Selain itu, pembangunan underpass Tohpati di Denpasar akan dikerjakan pada tahun 2026 sebagai bagian dari upaya penataan lalu lintas sekaligus mendukung kenyamanan wisatawan. (Citta Maya/balipost)