
BANGLI, BALIPOST.com – SMK Negeri 1 Tembuku berharap perbaikan jalan yang terputus di perbatasan Desa Bangbang dan Nongan bisa dipercepat. Pasalnya, jalan tersebut merupakan akses utama bagi 80 persen siswanya yang berasal dari Kabupaten Karangasem.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Negeri 1 Tembuku, I Made Kartika Kamis (28/8), mengatakan, akibat putusnya jalan tersebut banyak siswa yang dari Karangasem terlambat masuk sekolah. Mereka terlambat lantaran terpaksa mencari jalur alternatif yang jaraknya lebih jauh.
Terhadap kondisi itu, Kartika bersama Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana, I Gusti Lanang Agung Kurniawan telah berkoordinasi dengan pihak terkait. Karena kondisi jalan sudah tidak bisa dilalui kendaraan, sebagai solusi jangka pendek, siswa bisa memarkir sepeda motornya di timur jalan, kemudian melanjutkan perjalanan ke sekolah dengan berjalan kaki. Hanya saja jarak yang harus ditempuh ke sekolah cukup jauh sekitar 1 kilometer.
Solusi lain adalah siswa mencari jalur alternatif lain yang terdekat. “Namun tentu saja ini akan menghambat proses pembelajaran. Sehingga kami harapkan pemerintah terkait untk segera menyelesaikan proses perbaikan ini secepatnya,” kata Kurniawan.
Atas kondisi yang terjadi pihak sekolah memberi kelonggaran. Siswa diperbolehkan masuk paling lambat pukul 08.00 Wita, dari jadwal normal 07.30.
SMKN 1 Tembuku sangat berharap perbaikan jalan tersebut bisa dipercepat pengerjaannya. “Kalau bisa dilemburin, sama seperti perbaikan jalan putus di Bajera, Tabanan bisa selesai cepat,” ujarnya. Atau pilihan lain dibuatkan jembatan darurat selama proyek berlangsung sehingga siswa dari Karangasem bisa bersekolah dengan lancar. (Dayu Swasrina/Balipost)