MANGUPURA, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Badung terus memperkuat sektor pertanian guna menjaga ketersediaan pangan masyarakat.
Melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa), Badung mengembangkan kebun bawang merah seluas 12 hektare pada tahun 2025. Program ini dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Badung.
“Untuk tahun 2025 kami mengembangkan bawang merah seluas 12 hektar di Subak Ayung, Guming, Pedahanan, Umabun, Mambal, Pededekan, dan kelompok tani Bina Mandiri. Targetnya meningkatkan produksi dan ketersediaan bawang merah serta memberi edukasi kepada petani,” jelas Kepala Dinas Pertanian Badung, I Wayan Wijana pada Jumat (22/8).
Menurutnya, saat ini produktivitas bawang merah di Badung mencapai 13 ton per hektare. Dengan luas lahan 12 hektare, potensi hasil panen diproyeksikan hingga 156 ton.
Angka tersebut diharapkan dapat mendukung kebutuhan pangan lokal sekaligus menjaga neraca pangan daerah. Wijana menambahkan, pengembangan bawang merah dipusatkan di Kecamatan Abiansemal dan Kecamatan Mengwi karena secara geografis dinilai paling layak.
“Di Subak Padedekan, Desa Angantaka, Abiansemal, kita ada 2 hektar dengan kualitas Super Philip. Super Philip ini agak kuat terhadap hama. Kemudian hasilnya sekitar 13 ton per hektare,” ungkapnya.
Selain bawang merah, Disperpa Badung juga mengembangkan cabai rawit seluas 45 hektare. Program ini bertujuan menjaga ketersediaan cabai, terutama saat terjadi gejolak harga pada periode Desember hingga Februari.
“Kita harapkan nanti bisa memenuhi ketersediaan cabai di pasaran menjelang akhir tahun dan juga menjelang awal tahun,” kata Wijana.
Meski demikian, ia enggan menyebutkan berapa besar anggaran program penanaman bawang merah yang dialokasikan dalam APBD 2025. (Parwata/balipost)
