GIANYAR, BALIPOST.com – Warga sekitar jembatan di Ubud, Kabupaten Gianyar, dikejutkan dengan peristiwa seorang laki-laki yang ditemukan di dasar jurang, Senin (18/8).
Korban berinisial HK (26), asal Desa Kemudo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Berdasarkan informasi, HK tinggal sementara di bedeng proyek vila, di Banjar Ambengan, Desa Peliatan, Ubud.
Kapolsek Ubud, Kompol I Wayan Putra Antara, S.Pd., M.H., saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut. Peristiwa ini terungkap setelah dua teman korban menyampaikan laporan ke Polsek Ubud.
Dari keterangan saksi, sebelum kejadian pada Sabtu (16/8) malam, korban diketahui berpesta minuman keras bersama teman-temannya di bedeng proyek. Setelah itu korban keluar dan tidak kembali hingga akhirnya ditemukan jatuh di lokasi kejadian.
Teman korban mengaku sempat menghubungi melalui telepon pada Senin sekitar pukul 06.00 WITA dan korban menjawab dalam kondisi lemah. Korban menyatakan bahwa dirinya berada di bawah jembatan.
Menindaklanjuti laporan tersebut, sekitar pukul 08.20 WITA, personel Polsek Ubud yang dipimpin Pawas AKP I Putu Agung Ariawan langsung mendatangi TKP dan berkoordinasi dengan tim BPBD Kabupaten Gianyar untuk proses evakuasi.
Kapolsek Ubud memaparkan, proses evakuasi dilakukan menggunakan tali dan pada pukul 09.10 WITA, korban berhasil diangkat dari dasar jurang dalam kondisi masih hidup. Korban kemudian dilarikan ke RS Ari Canti, Mas, Ubud, untuk mendapatkan perawatan medis.
Berdasarkan hasil pemeriksaan medis oleh dr. Yogi, korban mengalami sejumlah luka, di antaranya luka robek pada punggung kiri berukuran 8×3 cm, luka lecet di bawah daun telinga kanan, luka lecet di pipi kiri, serta kondisi tubuh lemas. Untuk memastikan kondisi internal, korban direncanakan menjalani pemeriksaan lanjutan berupa rontgen dan CT scan.
Kompol I Wayan Putra Antara menegaskan Polsek Ubud bersama tim BPBD susah bergerak cepat melakukan evakuasi korban yang jatuh ke jurang di sekitar jembatan.
Pihak kepolisian masih melakukan pendalaman terkait peristiwa tersebut. “Syukur korban berhasil dievakuasi dalam keadaan hidup dan saat ini tengah menjalani perawatan medis, Kami imbau masyarakat, khususnya para pekerja proyek, untuk lebih berhati-hati dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” tegasnya. (Wirnaya/balipost)
