
DENPASAR, BALIPOST.com – Momen peringatan HUT RI, tidak harus dirayakan dengan upacara bendera, namun juga bisa dalam bentuk lain. Contohnya, bersih-bersih lingkungan sebagai upaya menuju kemerdekaan dari masalah persampahan.
Ketua Yayasan Pembangunan Sanur, IB Gede Sidharta Putra, usai upacara bendera HUT RI ke-80, Minggu (17/8), mengatakan, aksi bersih-bersih menjawab persoalan sampah di Bali. Terlebih, masalah sampah sekarang sedang menjadi isu paling hangat di Bali saat ini.
Menurutnya, perayaan HUT RI tidak selalu harus dengan upacara bendera, perlombaan, tapi juga memperhatikan lingkungan. “Itulah cara untuk menyayangi negeri ini. Kami sangat senang jika ada kelompok-kelompok yang melakukan seperti itu,” ujarnya.
Yayasan Pembangunan Sanur sendiri melakukan berbagai kegiatan dalam menyambut HUT RI, diantaranya pawai obor yang dilaksanakan pada 14 Agustus. Pawai obor dilaksanakan mengelilingi Sanur.
Pawai obor adalah bentuk ritual pengobar semangat, dimana api adalah simbol semangat untuk anak muda. “Kita harap semangat itu tidak pernah padam seperti api yang selalu ada regenerasi-regenerasinya, itu filosofi Sanur,” ujarnya.
Saat perayaan HUT RI di Sanur, berbagai perlombaan digelar. Wisatawan mancanegara pun turut hadir dan mengambil gambar. “Mudah-mudahan jadi daya tarik wisata juga nantinya,” ujarnya.
Perayaan HUT RI ini diikuti warga Sanur, bersama murid-murid, PKK desa, dan anggota DPRD, dengan berbagai rangkaian acara seperti jalan santai, lomba anak sekolah, dan panjat pinang. “Dan hari ini puncaknya dengan upacara bendera,” ujarnya. (Citta Maya/Balipost)