
SEMARAPURA, BALIPOST.com – Jelang peringatah Hari Ulang Tahun ke-80 RI, sebanyak 70 calon pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) Kabupaten Klungkung menjalani masa karantina di SMP Negeri 2 Banjarangkan, di Desa Tihingan, Kabupaten Klungkung.
Selama masa karantina, mereka menjalani proses latihan lapangan hingga pendidikan karakter. Capaska bahkan dibekali khusus soal pengetahuan empat pilar kebangsaan.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Klungkung, Dewa Ketut Sueta Negara, Rabu (13/8) mengatakan sebanyak 70 orang anggota Capaska masing-masing terdiri dari 35 putra dan 35 putri sudah cukup siap mengibarkan Sang Saka Merah Putih nanti. Mereka berasal dari siswa-siswi SMA/SMK Kabupaten Klungkung.
“Calon Capaska sudah mulai latihan dari 31 Juli 2025 lalu dalam masa karantina ini,” kata Kaban Kesbangpol.
Sueta Negara menegaskan, Capaska ini baru akan dikukuhkan pada Jumat (15/8) nanti. Sementara penutupan karantina dilakukan 18 Agustus, setelah Capaska bertugas melaksanakan pengibaran bendera dan penurunan bendera pada HUT ke-80 RI yang jatuh pada 17 Agustus 2025.
Ia menambahkan selain program latihan lapangan, Capaska saat sore dan malam mendapatkan berbagai proses pembelajaran. Ada penguatan karakter kebangsaan, pentingnya menjaga kesehatan bagi generasi muda, moderasi keagamaan, mengenali bahaya narkoba, pendidikan bela negara, termasuk peran pemuda dalam menjaga persatuan bangsa.
Program ini diberikan setelah Capaska mendapatkan latihan lapangan, secara bertahap, sebelum dikukuhkan. Berbagai materi ini sangat penting dibekali kepada Capaska, agar kelak mereka menjadi pionir dalam lingkungan generasi muda.
Sehingga berdampak positif bagi lingkungan dan perbaikan generasi muda. Jadi, Capaska bukan sekadar bertugas mengibarkan bendera merah putih, tetapi lebih dari itu agar mereka juga mampu memaknainya lebih dalam sebagai sebuah mandat yang penuh tanggung jawab.
Dalam masa karantina ini, Bupati Klungkung I Made Satria juga sempat turun ke lokasi karantina, untuk memastikan pelaksanaan pelatihan berjalan sesuai tahapan. Dia juga sempat memberikan pendidikan empat pilar kebangsaan, Selasa (12/8) malam.
Dalam arahannya selama satu jam lebih, pengetahuan empat pilar kebangsaan sangat penting karena berperan dalam menjaga peraturan, mencegah konflik, membangun identitas nasional yang kuat, mendukung ketahanan nasional serta membantu generasi muda mengetahui tentang sejarah dan budaya.
“Sebagai generasi muda penerus bangsa ada empat pilar kebangsaan yang harus dijaga dan diamalkan diantaranya Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Pergunakan waktu sebaik mungkin untuk mengikuti pelatihan ini, terus belajar dan jaga sikap disiplin,” kata Bupati Satria. (Bagiarta/balipost)