Produksi madu di Kelompok Tani Wana Kelo, Desa Wanasari, Kecamatan Tabanan. (BP/Ant)

TABANAN, BALIPOST.com – Kelompok Tani (Poktan) Wana Kelo, Desa Wanasari, Tabanan, konsisten mengembangkan budidaya lebah tanpa sengat atau Trigona. Usaha ini tidak hanya menjadi sumber penghasilan tambahan, tetapi juga berkontribusi menjaga kelestarian lingkungan.

Ketua Poktan Wana Kelo, Putu Nurata, menyebutkan jenis Trigona yang dibudidayakan adalah Lavicet sp dan Terminata sp. Rata-rata setiap anggota memiliki 15–20 kungkungan, saya sendiri memiliki 50,” ujarnya. Poktan ini beranggotakan 15 orang, dengan lokasi budidaya tepat di belakang Kantor Desa Wanasari.

Baca juga:  Membudidayakan Tanaman Bali

Selain memelihara lebah, kelompok juga menanam tanaman hias seperti air mata penganten, santos, dompia, dan batavia sebagai vegetasi pendukung yang menjadi pakan alami lebah.

Produk madu klanceng hasil budidaya dijual dalam dua kemasan, yakni botol kecil Rp100 ribu dan botol besar Rp200 ribu. Permintaan pasar cukup tinggi karena khasiatnya dipercaya meningkatkan daya tahan tubuh.

“Tahun 2023, Pemerintah Desa Wanasari telah menggelar bimbingan teknis budidaya lebah Trigona, saat itu narasumber dari Dinas Pertanian dengan materi perawatan hingga strategi pemasaran produk,” terangnya.

Baca juga:  Aktivitas Gunung Agung Meningkat, Semburan Abu Mencapai 2000 Meter

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, I Made Subagia mengatakan, budidaya Trigona adalah usaha prospektif yang memadukan manfaat ekonomi dan ekologi. “Kami siap memberikan pendampingan berkelanjutan agar madu dan propolis Wanasari bisa menembus pasar yang lebih luas,” ujarnya. (Puspawati/Balipost)

 

BAGIKAN