Seorang pedagang menyortir bawang merah. (BP/Dokumen Antara)

DENPASAR, BALIPOST.com – Dinas Pertanian Denpasar melakukan panen bawang merah di Subak Buaji Munduk Paksala, Kesiman. Dari panen di lahan seluas 3 are, didapatkan hasil 678 kg.

Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar, Ir. AA Gde Bayu Brahmasta, Senin (11/8) mengatakan, panen bawang merah kali ini merupakan hasil pengembangan bawang merah di tahun 2025 yang ditanam di area sekitar 4 Ha. Di lahan tersebut telah terbukti mampu menghasilkan panen yang menggembirakan dan merupakan bagian dari strategi pengendalian inflasi dan penguatan ketahanan pangan daerah.

Adapun skema penghitungan panen kali ini berdasarkan metode ubinan 2,5m x 2,5 m (6,25 m2), maka didapatkan berat ubinan sebesar 25,56 Kg yang jika dikonversi maka produktivitas lahan sebesar 282,93 kw/ Ha.

Baca juga:  Tiga PLTS di Karangasem Rusak

Di lahan seluas 3 are yang dipanen kali ini, petani sudah mampu mendapakan produksi bawang merah sebesar 678 Kg bawang merah basah tanpa daun.

Hasil tersebut sangat diapresiasi mengingat harga bawang merah saat ini yang cukup tinggi. Petani tersebut mampu membawa pulang pendapatan kotor kurang lebih sebesar Rp23.750.000, untuk masa tanam dua bulan.

“Untuk di Subak Buaji sendiri pengembangan bawang merah tahun ini seluas 1,5 Ha dari total pengembangan seluas 4 hektare yang tersebar di Subak lainnya diantaranya Subak Sidakarya seluas 1 Ha, Subak Anggabaya 0,25 Ha, Subak Umalayu 0,5 Ha dan Subak Pakel I seluas 0,25 Ha,” jelasnya.

Baca juga:  Petani Keluhkan Harga Bawang Merah Murah dan Tak Laku

Bayu Brahmasta juga menekankan pentingnya peningkatan dan perluasan pengembangan budidaya bawang merah di Kota Denpasar karena komoditas bawang merah menjadi salah satu faktor pemicu inflasi. Dengan memfasilitasi bantuan maupun peningkatan keterampilan petani dalam melaksanakan budidaya bawang merah.

“Kami sangat mengapresiasi kerja keras petani di Subak Buaji. Panen hari ini adalah bukti bahwa kolaborasi antara pemerintah dan petani diharapkan mampu untuk menekan angka inflasi,” ujarnya.

Dikatakan, petani didampingi secara teknis sejak awal proses tanam, dan mendapat dukungan sarana produksi seperti benih unggul, pupuk dan obat-obatan. Panen yang dilakukan saat ini diharapkan dapat membantu menstabilkan pasokan bawang merah.

Baca juga:  Terkendala Air, Pengembangan Bawang Merah di Bangli

Sejak 3 tahun terakhir dari tahun 2022-2024 produksi bawang merah kegiatan pengembangan bawang merah oleh Dinas Pertanian Kota Denpasar telah mencapai 197 Ton di lahan seluas 13 Ha.

“Kegiatan panen ini juga dapat memberikan contoh kepada petani yang lainnya untuk dapat memperluas pengembangan areal tanam bawang merah pada tahun tahun berikutnya,” ujarnya.

Pada saat ini petani bawang mendapatkan hasil yang baik sekitar Rp30.000 – Rp35.000 per kg umbi basah tanpa daun pada tingkat petani dan sudah menguntungkan di tingkat petani. Selain bawang merah, Distan juga mengembangkan cabai yang dibagikan untuk ditanam di pekarangan rumah. Hal ini dilakukan untuk mengendalikan inflasi. (Citta Maya/Balipost)

BAGIKAN