
SEMARAPURA, BALIPOST.com – Tim dari Dinas PUPRPKP Klungkung gerak cepat, turun ke pesisir Tegal Besar Desa Negari Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Selasa (5/8). Ini sebagai tindak lanjut atas instruksi Bupati Klungkung untuk segera melakukan langkah-langkah mengatasi kerusakan lingkungan setempat. Baik karena abrasi parah maupun karena alur Sungai Bubuh yang tidak langsung ke laut.
Kepala Dinas PUPRPKP Klungkung I Made Jati Laksana, mengatakan, pihaknya turun bersama tim. Kerusakan yang terjadi sepanjang pesisir itu memang cukup parah. Ombak ganas di lokasi terus mengikis daratan, membentang dari barat ke timur. Bangunan-bangunan di pesisir iru juga makin terencam. Setelah turun, Jati Laksana menegaskan akan segera melakukan langkah-langkah, baik sementara maupun permanen.
“Tadi pagi saya bersama tim dapat ke lokasi bersama perbekel dan sekdes juga. Abrasi memang sudah cukup parah. Namun, saat ini yang diperlukan adalah penataan alur sungai Tukad Bubuh,” katanya.
Pihaknya akan segera menindaklanjuti asprasi masyarakat setempat, sebagaimana instruksi dari Bupati Klungkung, agar segera dibuatkan sodetan. Sehingga aliran sungai langsung menuju laut. Tidak lagi berbelok- belok mengikis lahan warga. Tim sudah mencatat dan mendokumentasikan kondisi di lapangan, untuk segera dikoordinasikan dengan pihak terkait, terutama BWS Bali-Penida.
“Kami secepatnya akan ke BWS untuk berkoordinasi dan membahas apa yang terjadi di lapangan dan penanggulangannya, baik sementara maupun penanganan permanennya,” tegasnya.
Disinggung soal rencana pembangunan Tanggul Pengaman Pantai, seperti di penanganan abrasi di pesisir lain, pihaknya belum berani memastikan. Setelah memastikan kondisi terkini Pesisir Tegal Besar itu, saat bertemu dengan BWS akan dibahas lebih lanjut.
Ruas pantai di pesisir ini sudah beberapa kali mendapatkan penanganan oleh pusat, tepatnya Ruas Pantai Tegal Besar-Lepang pada tahun 2019 dan lanjutannya pada tahun 2022. Saat itu lingkup pekerjaan revetment pantai dengan rencana panjang sekitar 1200 meter dan pekerjaan tanggul sungai dengan rencana panjang pekerjaan sekitar 220 meter. Namun, pengerjaan ini belum mengcover Pesisir Tegal Besar yang lain. Sehingga abrasi masih terjadi di garis pantai itu. (Bagiarta/Balipost)