Parade Sampi Gerumbungan di Desa Kaliasem. (BP/Yud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Lapangan Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, Buleleng pada Sabtu (26/7) sore dipadati ribuan wisatawan untuk menyaksikan Parade Sampi Grumbungan. Lebih dari sekedar atraksi, tradisi ini mencerminkan rasa syukur masyarakat tani sekaligus menjadi tontonan budaya yang unik dan penuh estetika.

Tradisi Sampi Gerumbungan merupakan warisan budaya lokal yang hanya ada di Kabupaten Buleleng dan paling ditunggu. Dalam parade ini, para pekembar atau penuntun sapi tampil beda dengan busana adat Bali Utara.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, Gede Melandrat, SP, mengatakan, parade ini bukan sekadar tontonan, tetapi bentuk nyata dari upaya pelestarian budaya dan pengembangan sektor pariwisata berbasis kearifan lokal.

Baca juga:  Hari Pelanggan Nasional 2021, Astra Motor Bali Hadir dengan "Satu Hati Kita Peduli"

“Kami sangat mendukung pelestarian tradisi ini karena Sampi Gerumbungan adalah satu-satunya tradisi semacam ini yang hanya ada di Buleleng. Ini menjadi daya tarik wisata yang tidak bisa ditemukan di tempat lain,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa sapi yang digunakan dalam parade ini bukan sapi biasa, melainkan jenis khusus yang diturunkan secara genetik dari sapi Gerumbungan asli. Proses pemeliharaan hingga siap tampil membutuhkan waktu hingga 5 tahun.

Baca juga:  Dishub Kembali Jaring Pelanggar Parkir

Untuk memastikan keberlangsungan tradisi ini, Pemkab Buleleng juga menggulirkan program pendampingan kepada para peternak. Pemerintah berkomitmen menghadirkan solusi berkelanjutan dengan pendekatan komunikasi, inovasi, dan evaluasi rutin, termasuk memberikan dukungan dalam hal pembiakan dan pelatihan.

Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd, turut hadir dan menyampaikan apresiasi kepada para peternak yang berperan penting dalam mempertahankan tradisi ini.

“Pelestarian budaya tidak akan berjalan tanpa para peternak lokal yang dengan penuh kesabaran membesarkan sapi selama bertahun-tahun. Mereka adalah pahlawan budaya yang sesungguhnya,” ungkapnya.

Baca juga:  Putri Cempaka dan Kadek Kadin Jegeg Bagus Gianyar 2018

Parade Sampi Gerumbungan merupakan salah satu dari belasan kegiatan budaya dan seni yang digelar sepanjang Lovina Festival tahun ini, yang diperkirakan menarik lebih dari 15.000 pengunjung selama lima hari pelaksanaan (24–28 Juli 2025). Data dari Dinas Pariwisata Buleleng menunjukkan, event serupa tahun lalu mampu meningkatkan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara hingga 25% dibanding tahun sebelumnya. (Yudha/Balipost)

 

BAGIKAN