Polisi mengatur arus lalu lintas di Bajera, Tabanan jelang dibukanya kembali Jalan Nasional Denpasar-Gilimanuk setelah perbaikan jalan jebol di depan Pasar Bajera rampung, Sabtu (19/7). (BP/bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Perbaikan jalan jebol di Bajera, Tabanan sudah rampung, Jumat (18/7). Jelang pembukaan jalan yang merupakan akses utama Jalur Denpasar-Gilimanuk itu, sejumlah truk barang sudah terlihat antre pada Sabtu (19/7) pagi.

Mereka antre di sepanjang jalan, khususnya di kawasan Desa Berembeng, Kecamatan Selemadeg.

Pantauan di lapangan, sejumlah kendaraan roda empat dan truk dengan muatan penuh tampak terparkir rapi di bahu jalan. Para sopir memilih menunggu lebih awal agar bisa segera melintas saat jalur utama itu dibuka kembali usai perbaikan.

Salah satu sopir truk, Abdul Sahid (30), mengaku rela antre untuk bisa lewat di jalan ini karena jarak tempuhnya lebih pendek. Pria asal Semarang ini membawa muatan tepung ke Jl. Cargo, Denpasar.

Baca juga:  Dari Mahasabha XII PHDI Ditutup hingga Bawa Kabur Motor Temannya

Sebelumnya, setelah pengaspalan rampung, Jumat (18/7), telah digelar melaspas alit Ngulap Ambe.

Proses perbaikan jalur Denpasar-Gilimanuk ini relatif cepat. Dari awalnya diperkirakan sebulan, ternyata berhasil dirampungkan dalam waktu 11 hari. Proyek ini dikebut dengan menerapkan 3 shift.

Dalam penjelasannya, Kamis (17/7), Penjabat Pembuat Komitmen (PPK) I.III Pelaksana Jalan Wilayah I Bali, Pramono Tri Yulianto, mengatakan bahwa meski target awal pengerjaan ditetapkan satu bulan, pihaknya berupaya menyelesaikan lebih cepat tanpa mengabaikan mutu dan spesifikasi teknis.

Baca juga:  Jokowi Minta Rombak Sistem SPJ

“Kami di Balai Jalan Nasional selalu menekankan kualitas, kuantitas, dan ketepatan waktu. Apalagi sekarang banyak pihak yang ikut memantau, termasuk konsultan yang mendampingi pekerjaan ini,” ujar Pramono saat ditemui di lokasi.

Ia juga mengatakan, selama proses perbaikan berlangsung, sejumlah jalur alternatif telah dimanfaatkan oleh pengguna jalan. Pramono menyebut ada sekitar 12 titik jalan alternatif, yakni tujuh di sisi utara dan lima di sisi selatan jalur utama.

“Jalur-jalur alternatif itu sudah kami survei sebelumnya. Setelah pekerjaan jalan nasional ini tuntas, kami akan lakukan pengembalian kondisi jalur alternatif seperti semula,” tegasnya.

Baca juga:  Proyek Gorong-gorong di Kampial Dikeluhkan Warga

Sementara itu Perbekel Bajera, Putu Sukarata membenarkan jika kondisi jalur alternatif ada yang sudah mengalami kerusakan. Dan dari balai jalan sudah merencanakan akan melakukan pengembalian kondisi jalan seperti semula.

Dari data yang sudah dihimpun, ruas jalan di Desa Bajera yang rusak akibat pengalihan arus lalin Denpasar-Gilimanuk terjadi di sejumlah lokasi. Rinciannya di Banjar Kaja (Jalan Surapati), Banjar Saraswati (Jalan Sandat dan jalan Saraswati, lalu di Banjar Tengah Jalan Anusapati dan Jalan Sruti), Banjar Kelod (Jalan Srigati), Banjar Jero (Jalan Serma Arda dan jalan Serma Watra), dan Banjar Sari (Jalan Dahlia). (Puspawati/balipost)

BAGIKAN