
SEMARAPURA, BALIPOST.com – Puluhan siswa masih tercecer setelah pelaksanaan SPMB tahun ini di Kabupaten Klungkung. Nama-nama siswa itu tidak ada di sekolah manapun. SMAN 1 Dawan pun menyatakan kesiapannya untuk menampung para lulusan SMP yang masih tercecer itu, karena kuota siswa mereka belum terpenuhi.
Kepala SMAN 1 Dawan Drs. I Ketut Langkir, M.Pd., Rabu (16/7) mengatakan, kuota siswa baru di sekolah sebanyak 360 orang, untuk 10 kelas. Setiap kelas dirancang diisi 36 siswa. Setelah pengumuman, pada sistem di sekolah baru diterima 156 siswa. Sampai hari terakhir pendaftaran kembali, menurut Langkir masih ada 10 siswa yang belum melakukan pendaftaran ulang.
“Anak-anak yang tidak diterima dimana-mana, silahkan ke SMAN 1 Dawan. Kami masih banyak bisa menampung siswa,” kata Langkir.
Sejak hasil SPMB diumumkan serentak Sabtu (12/7), dikatakan anak-anak yang tidak diterima, di berbagai sekolah yang dianggap favorit seperti SMAN 1 Semarapura dan SMAN 2 Semarapura, sudah ada ada yang mendaftar di SMAN 1 Dawan. Langkir mengatakan sudah ada sekitar 50 siswa yang datang secara mandiri untuk mendaftarkan diri.
Meski jadwal pendaftaran ulang sudah tutup, dia menegaskan pendaftaran ulang di sekolahnya tetap dibuka. “Kuotanya masih banyak. Saat ini dari empat jalur, yang paling banyak masuk lewat jalur domisili. Yang belum hadir (daftar ulang), sudah kami dihubungi, untuk memastikan mereka kemana. Mereka menyatakan sudah siap datang,” imbuh mantan guru di SMAN 2 Semarapura ini.
Sebelumnya, Kadisdikpora Klungkung Ketut Sujana, mengatakan sekitar 25 anak tak dapat sekolah, meski sudah mendaftar di tiga sekolah berbeda. Situasi ini telah dilaporkan Disdikpora Klungkung ke Disdikpora Provinsi Bali, agar segera dapat disikapi. Sehingga semua siswa dapat diakomodir di sekolah negeri.
“Ini masalah yang paling banyak dari laporan yang kami terima, ada sekitar 25 siswa tidak dapat sekolah negeri. Nama siswa justru tidak muncul dari tiga pilihan sekolah. Itu yang paling parah situasinya,” kata Sujana. (Bagiarta/Balipost)