
NEGARA, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Jembrana menyoroti peningkatan kasus rabies yang terjadi di wilayahnya. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 64 kasus positif rabies tersebar di lima kecamatan.
Wakil Bupati Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna, menegaskan bahwa penanganan rabies harus menjadi perhatian serius seluruh elemen masyarakat.
Hal itu disampaikan Wabup dalam apel rutin ASN yang digelar di halaman Kantor Bupati Jembrana, Senin (7/7). Ia menekankan pengendalian rabies bukan hanya tugas dinas teknis, namun membutuhkan keterlibatan aktif dari seluruh pihak, termasuk aparat desa dan masyarakat.
“Vaksinasi terhadap hewan penular rabies, terutama anjing, harus digencarkan di seluruh wilayah. Ini langkah paling efektif untuk menekan penyebaran dan melindungi masyarakat,” ujar Wabup Ipat.
Wabup mendorong agar program vaksinasi dan edukasi masyarakat dilakukan secara masif, dengan dukungan lintas sektor. Selain penanganan terhadap hewan, Pemkab juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada serta segera melaporkan jika terjadi gigitan hewan yang dicurigai terinfeksi rabies.
Di sisi lain, Pemkab Jembrana juga tengah menyiapkan strategi jangka panjang dalam pengendalian penyakit zoonosis ini, termasuk penguatan koordinasi antara Dinas Pertanian dan instansi kesehatan setempat.
Wabup menambahkan bahwa upaya pencegahan harus berjalan seiring dengan peningkatan kesadaran masyarakat. “Rabies bisa dicegah, tapi butuh komitmen bersama. Pemerintah akan terus mendorong vaksinasi dan edukasi sebagai prioritas,” tegasnya.
Sebelumnya, dalam kesempatan yang sama, Wabup juga mengajak para ASN dan masyarakat untuk mendoakan para korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, sekaligus menyinggung sejumlah isu pembangunan lainnya, seperti alih fungsi lahan pertanian dan transformasi menuju pertanian berbasis teknologi. (Surya Dharma/Balipost)