Tim gabungan bersiap melakukan pencarian terhadap dua pendaki, ibu dan anak, yang diduga tersesat di Gunung Batukaru, Tabanan. (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Dua orang pendaki yang merupakan ibu dan anak dilaporkan belum kembali usai melakukan pendakian di Gunung Batukaru pada Minggu (6/7). Diketahui, keduanya memutuskan turun duluan saat rombongan mereka berhenti untuk berfoto.

Kasi Humas Polres Tabanan, Iptu I Gusti Made Berata, Senin (7/7) mengungkapkan, laporan pertama diterima pukul 19.00 WITA dari seorang warga bernama Azis. Ia menyampaikan bahwa dua dari sembilan pendaki dalam rombongan tersebut belum turun setelah memulai pendakian dari Pura Ciwa, Desa Pujungan, sejak pukul 02.00 WITA.

Baca juga:  Dihantam Gelombang Tinggi, Boat Nelayan Terbalik di Selat Lombok

“Dari informasi yang kami terima, dua orang pendaki yakni Astuti (sekitar 40 tahun) dan anaknya Resta (19 tahun) yang beralamat di Jalan Taman Griya 2 No. 69 Tuban, belum kembali hingga sore hari. Sementara tujuh rekan mereka telah tiba di bawah pukul 16.30 WITA,” jelas Iptu Berata.

Saat tujuh pendaki lainnya berhenti untuk berfoto, dua korban memutuskan untuk turun lebih dahulu. Namun hingga malam, keduanya tidak kunjung muncul.

Baca juga:  Sempat Foto-foto di Puncak, Ofisial Tim Persikabo Meninggal di Gunung Batur

Informasi terakhir, korban sempat menghubungi rekan mereka pada pukul 18.45 WITA dan mengatakan sedang berada di area perkebunan dengan banyak pohon kelapa jatuh, serta sempat melihat patung macan berwarna putih.

“Karena di sekitar atas dan wilayah Pujungan tidak ditemukan adanya pohon kelapa, maka besar kemungkinan mereka sudah berada di wilayah bawah. Diduga mereka berada di sekitar Desa Sarinbuana atau Wangaya Gede,” imbuhnya.

Baca juga:  Dua Orang Pendaki Tersesat di Gunung Batukaru

Sayangnya, sejak saat itu HP korban tidak bisa dihubungi, diduga karena kehabisan baterai. Tim SAR kini tengah kembali melakukan pencarian melalui jalur Wangaya Gede, Kecamatan Penebel. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN