Kapal Portlink yang memiliki kapasitas lebih besar disiagakan menghadapi libur panjang di rute Gilimanuk-Ketapang. (BP/Istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Menghadapi libur 1 Muharram, rute Gilimanuk-Ketapang mengantisipasi meningkatnya arus kendaraan yang masuk maupun keluar Bali.

Selain akan menambah jumlah kapal dari normalnya sehari 28 kapal, dimungkinkan hingga 32 kapal.

Selain itu, ketika dibutuhkan ada kapal besar, ASDP juga sudah menyiapkan di Pelabuhan Ketapang.

Manajer Operasional Pelabuhan Gilimanuk, Ryan Dewangga, mengatakan antisipasi padatnya penyeberangan pada libur panjang akhir pekan 1 Muharam dan libur anak sekolah, ASDP melakukan antisipasi.

Baca juga:  Diduga Diputus Pacar, Mahasiswa Gantung Diri

ASDP menyiapkan penambahan hingga maksimal 32 kapal bila diperlukan ketika terjadi kepadatan arus penyeberangan. “Untuk hari normal 28 kapal, mengikuti situasi dan kondisi di lapangan, bisa tambah 29 sampai 30 kapal,” terangnya, Jumat (27/6).

Selain itu bila diperlukan, ASDP juga telah menyiapkan KMP Portlink VII yang memiliki kapasitas lebih besar. Kapal ini biasanya merupakan perbantuan ketika momen padat, seperti saat arus mudik lebaran atau tahun baru.

Baca juga:  Hadapi Covid-19, Tetap ‘’Eling Sareng Catur Guru’’

Tetapi, saat ini, Portlink VII ini tetap melayani penyeberangan Ketapang-Gilimanuk.

“Nantinya Portlink akan permanen tetap melayani penyeberangan Gilimanuk-Ketapang, namun sekarang masih proses,” tambah Ryan.

Selain itu, ASDP Gilimanuk juga berkoordinasi antar sektor baik itu otoritas pelayaran syahbandar, BPTD Pelabuhan dan Posal Gilimanuk untuk pengaturan di dalam areal Pelabuhan dan penyeberangan. Juga koordinasi lintas instansi baik itu dari Kepolisian dan pihak terkait lainnya, untuk antisipasi ketika terjadi kepadatan hingga ke luar areal parkir Pelabuhan.

Baca juga:  Aset Tanah MNC Bali Resort di Tanah Lot Dijual Rp5,5 T untuk Bali Subway

Pihaknya memprediksi akan terjadi peningkatan mengingat masa libur panjang sekolah. Bila sangat padat, akan berkoordinasi untuk memanfaatkan terminal kargo Gilimanuk guna menampung kendaraan.

Dengan kondisi cuaca ekstrem menurutnya memang berpotensi mengganggu jadwal penyeberangan. Seperti pada Rabu (25/6) malam lalu sempat dilakukan penundaan penyeberangan baik dari Ketapang maupun Gilimanuk karena ombak tinggi selama kurang lebih 2 jam. Sehingga antrean kendaraan sampai keluar Pelabuhan Gilimanuk. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN