Jalan di depan permukiman warga di Jineng Agung kebanjiran akibat air laut pasang dan gelombang tinggi, Kamis (26/6). (BP/Istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Angin kencang dan gelombang tinggi menghantam pesisir Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kamis (25/6) pagi. Sejumlah rumah di Jineng Agung, yang berhadapan langsung dengan pantai tergenang meskipun sudah terlindungi senderan.

Tingginya ombakmembentur senderan dan tumpah di permukiman warga. Bahkan jalan yang memisahkan antara senderan dengan rumah-rumah warga sudah mirip sungai akibat genangan.

Kondisi itu dipicu lokasi permukiman dan jalan lebih rendah dari senderan. Sejumlah warga pesisir yang tak menyangka ombak tinggi masuk ke permukiman berupaya menyelamatkan barang-barang mereka.

Baca juga:  Hingga Pertengahan Juli, Bali Masih Dilanda Hujan

Lurah Gilimanuk, Ida Bagus Tony Wirahadikusuma, mengatakan akibat gelombang pasang di Gilimanuk ini, sedikitnya enam rumah warga di Lingkungan Jineng Agung terdampak. Pihak kelurahan sudah melakukan antisipasi sejak Rabu (25/6).

Selain rumah warga yang terdampak, aktivitas nelayan juga lumpuh. Para nelayan tradisional di Gilimanuk memilih tidak melaut karena kondisi cuaca yang tidak bersahabat.

Banjir rob ini diduga dipicu oleh angin kencang dan naiknya permukaan air laut akibat fase bulan mati (tilem). Meski demikian, keberadaan senderan atau tanggul di pesisir Gilimanuk dinilai cukup membantu meredam hantaman gelombang tinggi, sehingga dampak yang dirasakan warga tidak semakin meluas.

Baca juga:  Dihantam Gelombang Tinggi, Perahu Nelayan Terbalik

Lurah Tony mengimbau warga untuk tetap waspada, mengingat kondisi cuaca ekstrem masih mungkin terjadi dalam beberapa hari ke depan. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN