Salah satu produk UMKM Bali yang dipasarkan di PKB XLVII Tahun 2025, di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali. (BP/Win)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025 ini kembali membuktikan komitmennya sebagai panggung budaya dan ekonomi kerakyatan. Salah satu buktinya adalah peningkatan kualitas penataan stand UMKM yang mendapat apresiasi luas dari para pelaku usaha.

“Tahun ini stand-nya paling bagus. Lebih luas, representatif, dan nyaman, baik untuk penjual maupun pembeli,” ujar Pelaku UMKM dari Mambal, Badung, Ketut Kresna Dharma Wijaya, Selasa (24/6).

Dikatakan, PKB tahun 2025 adalah penyelenggaraan terbaik, khususnya dalam hal penataan stand. Pelaku usaha kerajinan perhiasan ini mengakui telah mengikuti PKB beberapa kali.

Baca juga:  WN Tiongkok Terjangkit Corona Setelah ke Bali, Masyarakat Diminta Tak Cemas

Tak hanya lebih baik dari sisi desain dan kenyamanan, PKB tahun ini juga menghadirkan stand UMKM secara gratis, yang disebut Kresna sebagai langkah sangat membantu dalam promosi dan efisiensi biaya produksi. Selain itu, dari beberapa hari penyelenggaraan, Kresna melihat pengunjung terus meningkat apalagi jika dibandingkan beberapa tahun sebelumnya.

“Ini terobosan luar biasa. UMKM sangat terbantu dengan stand gratis. Penjualan meningkat, promosi berjalan, dan kualitas produk tetap terjaga,” tambahnya.

Perhatian serius Pemerintah Provinsi Bali, khususnya melalui Dekranasda, menurutnya menjadi faktor utama keberhasilan pelibatan UMKM dalam PKB. Apalagi, konsep yang diusung yaitu, “Barang berkualitas, harga pantas”, dinilai sangat tepat sasaran dan memperkuat daya saing UMKM Bali.

Baca juga:  Dukung Nangun Sat Kerthi Loka Bali

“PKB menjadi ajang promosi efektif, karena produk kami dijual lebih murah dari harga toko tapi tetap unggul,” jelas Kresna.

Produk yang dibawanya tahun ini antara lain adalah perhiasan permata Pulaki, berbahan emas, perak, dan berbagai batu mulia seperti mirah, rambut sedana, kecubung, dan safir. Tak hanya bernilai estetika, perhiasan ini juga sarat makna budaya, karena di Bali batu permata digunakan dalam upacara adat dan dipercaya mengandung energi spiritual.

Baca juga:  Terdakwa Korupsi LPD Belusung Dituntut 7,5 Tahun Penjara

Kresna juga menyampaikan harapan agar Pemprov Bali terus memberi dukungan nyata seperti ini, termasuk wacana pribadinya untuk pendirian museum batu permata dan batu mulia sebagai pusat pelestarian budaya dan edukasi publik. “Dengan kualitas stand seperti sekarang dan dukungan dari pemerintah, UMKM merasa benar-benar dihargai. Semoga ke depan perhatian seperti ini bisa terus dilanjutkan dan diperluas,” pungkasnya.

PKB 2025 kembali menegaskan perannya tidak hanya sebagai perayaan seni, namun juga sebagai motor penggerak ekonomi kerakyatan, di mana UMKM mendapat ruang tampil yang layak, didukung penuh, dan dihargai secara nyata. (Winata/Balipost)

BAGIKAN