Pesawat Saudia Airlines mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara, pada Sabtu pagi (21/6). (BP/Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – Pesawat Saudia Airlines mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara, pada Sabtu pagi (21/6).

Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri AKBP Mayndra Eka Wardhana mengatakan pihaknya sedang mendalami ancaman bom yang kedua ini.

“Kejadian tersebut saat ini masih dalam pendalaman oleh Tim Densus 88,” ujar Mayndra dilansir dari Kantor Berita Antara.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa mulanya ancaman bom tersebut diperoleh AirNav Indonesia di Jakarta, dan diteruskan kepada Air Traffic Control (ATC) Kuala Lumpur, Malaysia.

“Kemudian ATC Kuala Lumpur menyampaikan kepada pilot. Lalu pilot meminta landing (mendarat) di Kualanamu untuk skrining terhadap pesawat,” katanya menjelaskan.

Baca juga:  TNI hingga BNPT Diperintahkan Telusuri Teror Bom Saudi Arilines

Sementara itu, Kapendam I/Bukit Barisan Kolonel Inf Asrul Harahap mengatakan bahwa seluruh penumpang Saudia Airlines asal Surabaya, Jawa Timur, telah disiapkan tempat istirahat oleh pihak bandara.

“Sebanyak 376 penumpang, terdiri dari 196 laki-laki, 180 perempuan, serta 10 kru pesawat sudah disiapkan tempat istirahat,” ujar Asrul.

Kapendam mengatakan pihak bandara dan maskapai telah menyiapkan fasilitas tempat istirahat sementara, bagi penumpang apabila pesawat tidak dapat melanjutkan penerbangan.

Lebih lanjut, ia mengatakan, jamaah haji penumpang dan kru Saudia Airlines SVA itu dalam keadaan selamat.

Saat ini, penanganan insiden ini berlangsung aman dan sesuai prosedur yang berlaku. Tim gabungan TNI, Polri, dan otoritas bandara terus melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap pesawat dan seluruh barang bawaan guna memastikan situasi sepenuhnya aman dan terkendali.

Baca juga:  Penurunan Jumlah Penumpang Bandara Ngurah Rai Bukan Disebabkan Teror Bom

Sebelumnya, proses evakuasi terhadap seluruh penumpang dan kru berlangsung cepat, tertib, dan dinyatakan selesai pada pukul 11.30 WIB.

“Seluruh penumpang dan kru untuk sementara ditempatkan di Gedung G1 dan G2 Bandara Kualanamu untuk menjalani pemeriksaan serta pendataan lebih lanjut oleh pihak terkait,” kata dia.

Dalam kegiatan pengamanan ini, Kodam I/Bukit Barisan mengerahkan 1 Satuan Setingkat Kompi (SSK) Yonkav 6/NK , 1 SST Jihandak Yonzipur 1/DD dan didukung 1 SST Kopasgat TNI AU dan 1 SST Gegana Brimob Polda Sumatera Utara.

Personel TNI juga turut membantu mengatur dan menenangkan para penumpang di Gedung G1 dan G2 agar tetap tenang dan merasa aman selama proses evakuasi berlangsung.

Baca juga:  Sebulan 10 Penyalah Guna Narkoba Diringkus di Tabanan, Modus Baru Terungkap

Sebelumnya, pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV-5276 juga mendapa5lt ancaman bom yang dikirimkan oleh orang tidak dikenal melalui surat elektronik pada Selasa (17/6) pukul 07.30 WIB.

Surat elektronik ini berisi akan meledakkan pesawat dengan nomor registrasi HZ-AK32 rute Jeddah-Jakarta (Bandar Udara Soekarno-Hatta) membawa sebanyak 442 haji Kloter 12 Debarkasi Jakarta-Bekasi.

Akhirnya, pilot pesawat Saudia Airlines memutuskan mengalihkan penerbangan dengan melakukan pendaratan darurat ke Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, pukul 10.44 WIB. (kmb/balipost)

BAGIKAN