Evgeny Fedorov (Zhenya) menunjukan Lego pemberian Presiden Prabowo Subianto. (BP/Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – Keinginan anak diaspora Indonesia, Evgeny Fedorov (Zhenya), untuk memperoleh mainan berupa Lego, saat Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kenegaraan di St. Petersburg, Rusia, dikabulkan.

Hal itu diketahui, setelah keluarga Zhenya memposting mainan Lego City pemberian Presiden Prabowo melalui akun Instagram @ambarruk2910.

“Lego dari Presiden Indonesia. Ya, saya suka dan saya sudah tidak sabar mau membukanya,” ucap Zhenya dikutip dari Kantor Berita Antara, Sabtu (21/6).

Baca juga:  Dirjen Imigrasi Siapkan SPLP Bagi WNI di Ukraina

Lego adalah merek mainan konstruksi yang terkenal di seluruh dunia, terdiri atas kepingan balok-balok plastik yang dapat disusun menjadi berbagai bentuk dan model.

Ibunda Zhenya, Ambar Rukmi, menyampaikan terima kasih tidak terhingga kepada Presiden RI Prabowo Subianto, yang sudah mengabulkan permintaan anaknya yang secara spontan meminta Lego.

“Semoga ini menjadi kenangan Indah yang akan dia ingat selalu ketika Zhenya dewasa, dan semoga saja Zhenya suatu hari nanti bisa bermanfaat bagi negara tercinta Indonesia,” tulis Ambar dalam keterangan video.

Baca juga:  Diaspora Diminta Populerkan Soto

Ambar diketahui merupakan WNI asal Solo yang kini menetap di Rusia. Ia hadir bersama diaspora lainnya ke hotel tempat Presiden Prabowo untuk menyambut kedatangan delegasi Indonesia di Rusia, Rabu (18/6) malam.

Di tengah kerumunan, seorang bocah bernama Zhenya menghampiri Kepala Negara dan secara spontan meminta Lego.

Tim Media Presiden Prabowo menginformasikan, pemberian hadiah Lego diwujudkan Presiden sehari setelah momen itu. Kotak besar berisi 752 keping Lego benar-benar dikirimkan kepada Zhenya.

Baca juga:  Rob di Bandara Salahuddin, Dua Penerbangan Ditunda

“Hadiah disampaikan langsung dan diterima oleh bocah tersebut dengan wajah gembira,” demikian petikan keterangan Tim Media Presiden.

Momen hangat ini menjadi sisi lain dari lawatan kenegaraan Presiden Prabowo di Rusia 18-20 Juni 2025, di luar agenda diplomasi dan forum internasional yang dihadiri. (kmb/balipost)

BAGIKAN