
DENPASAR, BALIPOST.com – Polsek Denpasar Selatan (Densel) belum bisa mengembangkan kasus pencurian yang dilakukan komplotan rampok, dimana dua pelakunya ditembak mati di Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim). Komplotan maling tersebut sempat survei di wilayah Badung.
“Tersangka masih hidup (MR) masih ditahan di Polda Jatim,” kata Kanitreskrim Polsek Densel Iptu Nur Habib Aulia saat dikonfirmasi, Rabu (18/6).
Habib menjelaskan, komplotan rampok tersebut tiba di Bali pada 1 Juni 2025. Mereka sempat mapping di wilayah Badung, tapi memilih beraksi di toko grosir di Jalan Pulau Belitung, Pedungan, Denpasar.
Usai beraksi di TKP, mereka mengirim hasil curian lewat ekspedisi. Hal itu dilakukan untuk menghilangkan jejak.
“Kalau soal uang hasil curian, biasanya langsung dibagi. Terkait aksi di TKP tersebut sebagian uang dibawa pelaku yang kabur (BS) tersebut. Mereka dominan beraksi di Jatim,” kata mantan Kanitreskrim Polsek Kuta Selatan ini.
Seperti diberitakan, pembobol toko grosir di Jalan Pulau Belitung, Pedungan, Denpasar Selatan (Densel) hingga menyebabkan kerugian Rp 328.961.405, ternyata komplotan perampok yang beraksi di wilayah Jawa Timur (Jatim).
Setelah Polsek Densel dan Polresta Denpasar berkoordinasi dengan Polda Jatim serta Polres Sidoarjo menyergap komplotan maling tersebut di pintu keluar Jalan Tol Sidoarjo, beberapa waktu lalu. Karena mereka melakukan perlawanan, polisi menembak mati dua pelaku berinisial FM (38) dan EK (40). Sementara MR (30) berhasil ditangkap, sedangkan BS (38) melarikan diri. (Kertanegara/Balipost)