Salah satu titik kerusakan tanggul pantai pada sisi timur di Pesisir Karangdadi Kusamba. (BP/Gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Kerusakan Tanggul Pantai di Pesisir Karangdadi, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, mulai rontok diterjang ombak ganas. Kerusakan itu terlihat jelas dari sisi timur tanggul. Kerusakan itu semakin parah, dimana bagian tangga sebagai akses naik turun pada tanggul sudah hilang tergerus ombak. Bahkan, sejumlah titik pada lantai paving diatas tanggul juga sudah bolong-bolong.

Kerusakan tanggul pantai ini terus menerus menggerus dari sisi utara. Pondasi tanggul perlahan-lahan keropos, diikuti bagian paving lantai. Pantauan di lokasi, ombak di lokasi memang cukup ganas. Bahkan, membuat sejumlah batu besar yang awalnya terpasang dipinggir pantai, terhempas ke atas paving lantai tanggul. Sementara lantai paving perlahan terus ditarik arus hingga susunan tanggul semakin rusak parah.

Baca juga:  Kerusakan Jalan Penghubung Betusesa-Besakih Bertambah

Terhadap kerusakan itu, Kepala Dinas PUPRPKP Klungkung I Made Jati Laksana, Minggu (15/6), mengaku akan segera melaporkannya ke BWS Bali-Penida. Dia belum berani memastikan, apakah dari kerusakan ini akan segera dilakukan diperbaiki atau tidak. “Besok saya akan informasikan lagi ke BWS Bali-Penida,” kata Jati Laksana.

Tanggul pengaman pantai ini dibangun tahun 2022 oleh BWS Bali-Penida menggunakan APBN, untuk melindungi lahan budidaya para petani garam. Saat itu, pesisir Pantai Sidayu hingga Kusamba sepanjang 10,64 km, menjadi perhatian BWS, karena seluruh pesisir itu sudah rusak parah akibat abrasi. Penanganan saat itu menghabiskan anggaran sekitar Rp 43 miliar. Saat itu dibangun tanggul 1 km, antara lain 400 meter di Pantai Sidayu dan 600 meter di Pantai Karangdadi.

Baca juga:  PPKM Darurat, Pengusaha "Fastboat" Diingatkan Taati Aturan 70 Persen Penumpang

Pembangunan tanggul pantai ini kala itu akhirnya menyelamatkan para petani garam dari ancaman abrasi. Tanggul ini dibangun cukup tinggi sekitar dua meter dari pesisir pantai. Ganasnya ombak di pesisir itu, membuat tanggul ini kerap dihantam ombak ganas, hingga membuat sejumlah bagian rusak. Kini, meski tanggul pantai sudah dibangun, ketika terjadi cuaca buruk, ombak ganas masih kerap naik ke atas tanggul dan mengancam keberadaan petani garam, seiring naiknya permukaan air laut. (Bagiarta/Balipost)

Baca juga:  Ruang Ritual Sakral Pantai Bali
BAGIKAN