Pengunjung mengamati kendaraan taktis P6 ATAV V3 yang dipamerkan saat Indo Defence Expo dan Forum di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (13/6/2025). (BP/Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – Sebanyak 17 kontrak kerja sama bidang pertahanan dengan perusahaan dalam negeri dan badan usaha milik negara (BUMN) dibukukan saat Indo Defence 2025m

Pameran Indo Defence 2025 digelar pada 11 sampai 14 Juni di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

Kontrak kerja sama dengan perusahaan dalam negeri itu dilakukan Kementerian Pertahanan.

“Jadi, ini wujud perhatian pemerintah kepada industri dalam negeri. Pembinanya adalah dengan diberikan porsi pengadaan di dalam negeri,” kata Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan Laksamana Muda TNI Sri Yanto, Sabtu (14/6).

Baca juga:  GOTF Targetkan Penjualan Rp 180 Miliar

Dikutip dari Kantor Berita Antara, Sri Yanto mengatakan ke-17 kontrak kerja sama itu meliputi pembelian alat utama sistem senjata (alutsista) dan pengembangan untuk tiga matra TNI.

Tidak hanya 17 kontrak kerja sama, Sri Yanto mengatakan Indo Defence tahun ini juga melahirkan 55 nota kesepahaman antarsesama industri pertahanan yang tergabung dalam pameran itu.

Ke-55 nota kesepahaman itu berkaitan dengan kerja sama pengembangan teknologi alutsista hingga kerja sama penguatan sumber daya manusia bidang pertahanan.

Baca juga:  TNI dan Masyarakat Yehembang Kangin Bangun Jembatan Gantung

Menurut Sri Yanto, penandatanganan nota kesepahaman (MoU) itu merupakan kesempatan bagus bagi industri pertahanan dalam negeri untuk mengembangkan teknologinya dan memperluas pasar di tingkat internasional.

Kendati demikian, Sri Yanto tidak menjelaskan dengan rinci jenis kerja sama yang telah ditandatangani dalam Indo Defence tahun ini.

Ia juga tidak menjelaskan nilai dari 17 kontrak kerja sama yang diteken Kementerian Pertahanan dan Industri dalam negeri.

Baca juga:  Badung Dilema Sikapi Dampak Virus Corona

Kegiatan Indo Defence awalnya direncanakan digelar pada November 2024, namun batal karena Indonesia saat itu sedang mengalami masa transisi pemerintahan.

Dalam pameran tahun ini, tercatat ada 1.180 perusahaan dari 55 negara yang ikut serta memamerkan produk alutsistanya. Beberapa negara besar yang sudah menjalin kerja sama militer dengan Indonesia pun turut hadir, di antaranya Amerika Serikat dan Turki. (kmb/balipost)

 

BAGIKAN