Ratusan peserta memeriahkan lomba ogoh-ogoh mini dan tapel atau patung kepala yang digelar Aliansi Pemuda Hindu Lombok di Taman Mayura Kota Mataram Nusa Tenggara Barat, Minggu (8/6). (BP/Antara)

MATARAM, BALIPOST.com – Ratusan peserta memeriahkan lomba ogoh-ogoh mini dan tapel atau patung kepala yang digelar Aliansi Pemuda Hindu Lombok di Taman Mayura Kota Mataram Nusa Tenggara Barat, Minggu (8/6). Juri yang dilibatkan berasal dari Bali.

Ketua panitia pelaksana lomba sekaligus Ketua Umum Aliansi Pemuda Hindu Lombok Made Krisna Yuda Prasetya di Mataram Minggu mengatakan, 122 peserta ini bukan hanya dari Kota Mataram.

“Jadi, lomba ini kami gelar se-Pulau Lombok. Pesertanya dari Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, dan Lombok Utara,” katanya dikutip dari Kantor Berita Antara.

Peserta yang ikut dalam perlombaan ini, jelasnya, berasal dari kalangan pelajar usia anak hingga remaja.

Baca juga:  Kisah Legendaris Pura Payogan Agung Jadi Inspirasi Ogoh-ogoh STT Pancakumara Tatasan Kaja

Made Krisna mengatakan bahwa perlombaan ini bukan untuk kali pertama diadakan, melainkan sudah menjadi tahun ke empat terhitung pasca-pandemi COVID-19.

“Untuk tahun ini kami menggelar lombanya dalam rangka memperingati hari lahir Pancasila yang jatuh pada tanggal 1 Juni kemarin,” ujarnya.

Dia menjelaskan, tujuan dari perlombaan ini tidak lain untuk mengasah kreativitas anak muda yang akan menjadi generasi penerus dalam menjaga kelestarian budaya Hindu.

“Selain itu, perlombaan ini dibuat sebagai wadah anak-anak muda untuk menjalin silaturahim dan komunikasi, saling bertukar informasi dan keahlian di bidang seni,” ucap Made Krisna.

Baca juga:  Manik Bumi Foundation, Ruang Kreatif dan Belajar Lingkungan Bagi Sahabat Bumi

Perlombaan kali ini juga diharapkan sebagai ajang untuk mencegah anak muda terjerumus dalam pergaulan negatif, dan lebih mengajak untuk hal-hal yang positif dan bermanfaat.

“Memang, kalau kita melihat zaman sudah berbeda, banyak persoalan seks bebas, pernikahan dini yang menyentuh di kalangan mereka. Melalui wadah ini lah kami mengajak mereka agar lebih produktif ke hal-hal positif,” ujarnya.

Lebih lanjut, Made Krisna turut menyampaikan rasa optimismenya terhadap lomba ini yang akan terus dilaksanakan setiap tahunnya.

Dia mengatakan hal tersebut setelah melihat antusiasme peserta dari tahun ke tahun terus meningkat.

Baca juga:  Sebelum Diarak, Ogoh-ogoh agar Disemprot Disinfektan

“Juri yang kami libatkan di sini juga semuanya dari Bali. Seperti yang kita ketahui, Bali punya kualitas ogoh-ogoh yang luar biasa,” katanya.

Made Krisna berharap, dengan melibatkan juri dari Bali ini dapat mengunggah dan menjadi motivasi anak-anak muda Hindu di Pulau Lombok untuk terus berkembang menjadi lebih baik lagi, khususnya dalam mengasah seni di bidang pembuatan ogoh-ogoh.

“Kami harap dengan penilaian juri dari Bali ini, banyak masukan untuk mereka dan memotivasi mereka untuk membuat karya seni lebih baik lagi,” ujarnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN