Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung mengembalikan kok ke arah tunggal putri Taiwan Lin Hsiang Ti pada babak 16 besar Daihatsu Indonesia Masters 2025 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (23/1/2025). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Gregoria Mariska Tunjung, pebulu tangkis tunggal putri Indonesia menargetkan untuk kembali bertanding di BWF World Tour Super 750 Japan Open 2025 yang bergulir di Yayogi National Gymnasium, Tokyo pada 15-20 Juli.

Gregoria mengatakan, tidak mengajukan permohonan protected ranking karena syarat pengajuan baru bisa dilakukan setelah absen minimal tiga bulan.

“Saya ingin sekali cepat bermain, tetapi untuk sekarang saya rasa butuh sekitar sebulan lagi untuk recovery. Saya berharap bisa bermain di Japan Open 2025,” kata Gregoria disela turnamen Super 1000 Indonesia Open 2025 di Istora GBK, Senayan, Jakarta, dikutip dari kantor berita Antara, Rabu (4/6).

Baca juga:  Sukseskan PIN Polio 2024, Bupati Gede Dana Targetkan 61 Ribu Anak Diimunisasi

Gregoria mengungkapkan, kondisi fisiknya secara umum dalam keadaan baik. Namun, vertigo yang kambuh secara tiba-tiba masih menjadi tantangan utama yang menghambat persiapannya untuk kembali tampil kompetitif.

“Kalau vertigonya tidak kambuh, badan saya rasanya sehat. Tapi kalau kambuh, benar-benar langsung drop. Itu yang bikin saya belum bisa maksimal latihan dan bertanding,” ujarnya.

Gregoria telah absen dari sejumlah turnamen internasional sejak akhir Maret, termasuk batal memperkuat tim Indonesia di Piala Sudirman 2025. Posisinya kala itu digantikan oleh Ester Nurumi Tri Wardoyo.

Baca juga:  PS Jembrana Targetkan Promosi ke Liga Dua

Selain itu, ia juga melewatkan dua turnamen BWF Super 500 yaitu Thailand Open (14–19 Mei) dan Malaysia Masters (21–26 Mei), serta dua turnamen besar lainnya yaitu Super 750 Singapore Open (28 Mei–2 Juni) dan Super 1000 Indonesia Open (3–8 Juni).

Selama masa pemulihan, PBSI memberikan pendampingan khusus, baik secara fisik maupun mental. Gregoria juga secara rutin menjalani terapi akupuntur, latihan keseimbangan, serta konsultasi medis setiap pekan untuk mempercepat proses penyembuhan.

Baca juga:  RAFI 2024, Layanan Digital Ini Catatkan Lonjakan Tertinggi

“Mohon doanya supaya saya bisa benar-benar pulih dan kembali bertanding. Saya ingin memberikan hasil terbaik di turnamen-turnamen ke depan,” kata Gregoria.

Pada edisi Japan Open tahun lalu, Gregoria juga absen. Pencapaian terbaiknya di turnamen tersebut terjadi pada 2023, saat ia berhasil menembus semifinal sebelum dihentikan pemain China He Bingjiao dengan skor 21-13, 19-21, 9-21. (Kmb/Balipost)

 

BAGIKAN