
JEMBRANA, BALIPOST.com – Potensi angin kencang yang akan terjadi di Kabupaten Jembrana. Demikian peringatan yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Bali.
“Prakiraan cuaca, angin kencang masih bisa terjadi di akhir bulan Mei dan awal bulan Juni. Potensi itu merupakan hasil prakiraan hari ini. Masih ada potensi untuk berubah,” kata Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Bali Aminudin Al Roniri di Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, dikutip dari kantor berita Antara, Senin (26/5).
Prakiraan cuaca dengan angin kencang tersebut dia sampaikan menanggapi musibah satu unit rumah di Kecamatan Melaya yang roboh diterjang angin kencang pada Minggu (25/5) dini hari.
Menurut dia, saat musibah itu terjadi sebagian wilayah Kecamatan Melaya memang dilanda hujan lebat disertai angin kencang.
“Di Kecamatan Melaya masih ada potensi terjadi hujan sedang hingga lebat serta angin kencang di akhir bulan Mei dan awal bulan Juni,” katanya.
Sebelumnya, satu rumah di Desa Melaya roboh diterjang angin kencang Minggu (25/5) sekitar pukul 01.00 WITA dini hari, yang menyebabkan kerugian puluhan juta rupiah.
“Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Penghuni rumah sempat lari keluar beberapa saat sebelum rumahnya roboh,” kata Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Melaya Ajun Komisaris Polisi (AKP) Ketut Sukadana.
Dia mengatakan, musibah membuat Muhammad Sahra, pemilik rumah kehilangan seluruh rumahnya dengan kerugian mencapai Rp30 juta.
Menurut dia, pada malam kejadian, Sahra tidur sendirian di dalam rumah berukuran 5×6 meter tersebut, hingga sekitar pukul 01.00 Wita saat hujan lebat disertai angin kencang dia mendengar suara keras saat sisi selatan rumahnya roboh.
“Dia langsung lari keluar dan tidak berapa lama seluruh rumahnya roboh. Tiang penyangga rumah tersebut memang sudah lapuk,” katanya.
Mencegah hal-hal buruk lain yang mungkin terjadi, kata dia, petugas PLN datang ke lokasi untuk mengamankan aliran listrik pada rumah yang roboh tersebut. (Kmb/Balipost)