
NEGARA, BALIPOST.com – Sejumlah kepala daerah di Bali mengikuti Pembekalan Kepala Daerah (PKD) PDIP sejak akhir pekan lalu.
Menariknya, salah satu kepala daerah, Wakil Bupati Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna diketahui juga mengikuti pelatihan partai.
Padahal Patriana atau yang akrab disapa Ipat ini, sebelumnya mendaftar di KPU Jembrana berpasangan dengan I Made Kembang Hartawan (Ketua DPC PDIP Jembrana) masih berstatus independen.
Ipat yang sudah mengikuti PKD, dipastikan telah masuk dan ber-KTA PDI Perjuangan. Bukan saja Ipat, bapaknya, mantan Bupati Jembrana I Gede Winasa juga dipastikan telah bergabung kembali ke PDIP. Winasa saat menjabat Bupati Jembrana periode 2000-2010 lalu, juga anggota PDIP, bahkan sempat menjabat Ketua DPC PDI P Jembrana.
“Saya sudah ber-KTA (PDIP),” ujar Winasa dikonfirmasi, Minggu (18/5).
Winasa mengatakan selain dirinya, anaknya, Ipat yang saat ini menjabat Wakil Bupati Jembrana, juga sudah masuk PDIP. Dan sejak akhir pekan lalu mengikuti PKD PDIP di Sekolah Partai Lenteng, Jakarta.
Terkait hal tersebut, Ketua DPC PDI P Jembrana, I Made Kembang Hartawan belum berhasil dikonfirmasi lantaran masih mengikuti pembekalan tersebut. Namun, kepastian Winasa dan Ipat masuk PDIP diamini Sekretaris PDIP Jembrana, Ni Made Sri Sutharmi dihubungi Minggu siang.
Sutharmi yang juga Ketua DPRD Jembrana ini memastikan keduanya telah mengantongi KTA PDIP. “Ada tiga yang baru, termasuk Pak Winasa, Pak Ipat dan satu perempuan, lupa saya namanya. Pak Winasa duluan sudah ber-KTA PDIP,” terang Sutharmi.
Ia menjelaskan kronologi hingga Ipat bergabung ke PDI P ini atas pendekatan dari elite partai dan akhirnya menyatakan siap menjadi kader PDI Perjuangan. Awalnya sempat ditanyakan terkait posisi Ipat yang saat mendaftar mendampingi Kembang Hartawan, saat itu masih personal.
Sebelumnya, Ipat berada di struktur DPD II Golkar Jembrana, namun justru keluar dari instruksi partainya saat itu.
“Setelah beliau menyatakan siap bergabung, kami (DPC PDIP Jembrana) buatkan KTA, karena syarat ikut PKD juga harus ber-KTA,” terangnya.
Sutharmi menyebutkan sebagai partai yang terbuka, siapapun bisa bergabung ke PDI P. Posisi ketiga anggota baru itu, menurutnya masih anggota biasa.
“Sementara masih sebagai anggota, karena juga struktur kepengurusan masih berjalan belum selesai masa jabatan masih kepengurusan yang lama, nantinya kalau ada pergantian tergantung rekomendasi,” terangnya.
Begitu ketiganya memenuhi kriteria dan persyaratan serta persetujuan pusat, ketiganya resmi ber-KTA PDI Perjuangan. PKD sendiri diikuti seluruh Kepala Daerah dari PDI Perjuangan dan rencananya digelar selama 5 hari. (Surya Dharma/balipost)