
TABANAN, BALIPOST.com – Tabanan gak cuma terkenal dengan obyek wisata Tanah Lot. Ada banyak destinasi kuliner legendaris yang wajib dikunjungi.
Nggak cuma soal rasa, tapi juga soal kenangan yang melekat kuat di setiap suapan dan tegukan. Mulai dari kopi hitam klasik yang udah ada bahkan sebelum Indonesia merdeka, sampai es campur dengan nama unik.
Bukan sekadar tempat makan, lima kuliner ini adalah bagian dari identitas Tabanan. Tempat di mana anak sekolah, bapak-bapak, sampai influencer lokal bisa duduk bareng menikmati rasa-rasa yang nggak pernah berubah.
Yuk, kita kulik satu-satu dari lima kuliner legendaris ini, dilansir dari berbagai sumber:
1. Kedai M. Aboe Talib
Kedai M. Aboe Talib jadi salah satu spot nongkrong legendaris yang nggak pernah sepi dari generasi ke generasi.
Tempat ini bukan cuma sekadar kedai kopi. Kedai M. Aboe Talib adalah saksi sejarah, berdiri sejak tahun 1940, lima tahun sebelum Indonesia merdeka.
Kedai ini awalnya menjual nasi campur dan kopi sebagai pelengkap. Tapi sekarang? Kopinya justru jadi bintang utama loh!
Dahulunya, Kedai ini jadi tempat nongkrong para pejabat zaman Belanda. Lalu di era 80–90-an, banyak pensiunan TNI, Polri, dan PNS yang langganan ngopi di sini.
Tapi yang bikin kedai ini tetap bertahan sampai sekarang adalah cara penyajian kopinya yang masih tradisional banget. Mulai dari bahan sampai alatnya, semua masih old school, dan justru itu yang bikin beda!
Setiap hari, kedai ini bisa menjual 150-200 gelas kopi atau ngabisin 5–10 kg bubuk kopi Robusta. Harga kopinya juga murah meriah, cocok buat anak sekolah, mahasiswa, atau siapa pun yang pengen ngopi nikmat tanpa harus ke coffee shop kekinian.
Jam Buka : 09.00-22.00 WITA
Lokasi : Jl. Gajah Mada No.53, Delod Peken, Kec. Tabanan, Kabupaten Tabanan
2. Sambel Bejek Belayu
Kalau kamu penggemar makanan pedas, Sambel Bejek Belayu adalah surga kecil buat lidahmu.
Berdiri sejak 1978, warung ini sudah jadi legenda hidup di Tabanan, khususnya buat para pencinta sambel sejati.
Yang bikin khas adalah sambel bejek-nya, campuran kecombrang, daun bawang, bawang merah, jeruk lemon, garam, micin, dan tentu saja cabai rawit yang dibejek alias diulek manual pakai tangan.
Lalu, sambel ini dicampur dengan suwiran ayam kampung dan minyak kelapa, menghasilkan cita rasa pedas, gurih, dan aromatik yang nggak ada duanya.
Satu porsinya lengkap banget: nasi hangat, sambel bejek, satu mangkuk soto ayam, tum ayam, dan kacang goreng.
Porsinya pas buat makan siang, harganya bersahabat di kantong, dan sensasi pedasnya? Bikin kamu merem melek tapi tetap nambah!
Alamat: Jl. Wisnu Belayu, Peken, Kec. Marga, Kabupaten Tabanan
Jam Buka : 08.45-13.00 WITA
3. Warung Nasi Angin Be Manis
Warung ini bukan cuma tempat makan biasa, tapi juga bagian dari sejarah kuliner Tabanan yang udah eksis sejak tahun 1960-an.
Dulu, warung ini buka khusus malam hari buat menyasar para sopir truk dan pengendara yang lewat jalur sibuk Denpasar, Gilimanuk.
Uniknya, nama “Angin” bukan diambil dari suasana malam yang berangin, tapi dari nama sang perintis, yaitu An Gin.
Sekarang, usaha ini diteruskan oleh menantunya, I Nengah Rahmandi Putra, yang tetap setia menjaga resep dan rasa orisinalnya.
Yang bikin nasi angin ini spesial bukan cuma sejarahnya, tapi juga isiannya yang menggoda. Ada babi dendeng manis dan babi suir dibumbu merah.
Alamat : Jl. Raya Denpasar – Gilimanuk, Meliling, Kec. Kerambitan, Kabupaten Tabanan
Jam Buka : 24 jam
4. Warung Asri Jambe
Kalau ngomongin lawar di Tabanan, nama Warung Asri Jambe pasti langsung terlintas di pikiran banyak orang.
Warung ini bukan hanya terkenal, tapi juga legendaris karena sudah berdiri sejak tahun 1991 dan tetap eksis hingga sekarang. Nggak heran kalau tempat ini jadi salah satu warung lawar paling ikonik di kota ini.
Yang bikin warung ini spesial adalah lawar kelungah-nya.
Berbeda dari lawar biasa yang pakai daging atau sayuran biasa, lawar di sini terbuat dari batok kelapa muda yang masih lentur, alias kelapa yang belum membentuk daging. Teksturnya unik, rasanya gurih, dan aromanya khas banget—nggak bisa ditemukan di tempat lain!
Selain lawar kelunga, warung ini juga terkenal karena varian lauknya yang lengkap dan menggugah selera. Dari daging ayam, daging babi, hingga berbagai olahan khas Bali lainnya bisa kamu temuin dalam satu piring.
Yang paling bikin nagih adalah kuah bumbu Bali-nya yang kental dan wangi rempah. Disiram di atas nasi dan lauk, rasanya mantap banget!
5. Es Waneng
Warung Es Waneng merupakan es legendaris yang udah eksis sejak tahun 1938.
Dulu dijual keliling dengan cara dipikul, sekarang Es Waneng udah punya warung sendiri yang lokasinya gampang banget ditemukan, yaitu di pinggir Jalan Mawar, Banjar Gerokgak Gede, Desa Delod Peken.
Yang bikin Es Waneng beda dan ikonik banget adalah bahan dasarnya, santan dari kelapa yang dibakar dulu sebelum diperas. Teknik unik ini bikin cita rasa esnya jadi lebih wangi dan punya sensasi smoky yang nggak biasa.
Santannya lalu disajikan dengan kopyor dan gula cair, menghasilkan rasa manis, gurih, dan super menyegarkan. Es ini juga terkenal karena kesederhanaannya.
Untuk harganya cuma Rp 2.000 per gelas, biasanya para pelanggan memadukannya dengan roti agar lebih nikmat. Cocok banget buat kamu yang pengen nostalgia rasa zaman dulu tanpa bikin kantong jebol.
Di tengah gempuran minuman kekinian, Es Waneng tetap bertahan jadi primadona lokal. Rasanya yang autentik, kesegaran maksimal, plus sejarah panjang di baliknya bikin minuman ini lebih dari sekadar pelepas dahaga, ini adalah bagian dari warisan kuliner Tabanan.
Alamat : Jl. Mawar No.25, Delod Peken, Kec. Tabanan, Kabupaten Tabanan
Jam Buka : 10.00-16.00 WITA. (Andin Lyra/balipost)