Arsitektur gaya Buleleng memiliki sejumlah ciri khas. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kalau kamu pencinta seni arsitektur Bali, pasti tahu dong kalau tiap daerah punya gaya ukiran yang khas.

Nah, salah satu yang unik dan mulai jarang ditemui adalah ukiran gaya Buleleng.

Berikut ini 4 ciri khas dan fakta menarik tentang ukiran candi khas Buleleng yang jarang diketahui, dikutip dari berbagai sumber

1. Motif Daunnya Menyerupai Daun Semangka

Salah satu ciri paling mudah dikenali dari ukiran Buleleng adalah bentuk motif daunnya. Biasanya menyerupai daun buah semangka, bentuk ini menjadi ciri khas yang unik dan tidak umum dijumpai di ukiran dari wilayah lain di Bali.​

Baca juga:  Distan Klungkung Temukan Sapi "Suspect" PMK

2. Ukiran Tampak Jelas dari Jarak Jauh

Ukiran gaya Buleleng punya struktur padat dan tegas, sehingga dari kejauhan pun bentuk detailnya masih terlihat jelas. Ini menunjukkan keahlian tinggi para pengukir zaman dahulu yang bisa menciptakan karya yang kuat secara visual, baik dari dekat maupun dari jauh.​

3. Tidak Menggunakan Karang Gajah

Berbeda dengan kebanyakan pura masa kini yang banyak menggunakan ornamen karang gajah, gaya ukiran Buleleng sama sekali tidak menggunakan motif ini. Gaya ini lebih mengedepankan bentuk tumbuhan dan elemen alami, sehingga tampilannya cenderung lebih “bersih” namun tetap berkarakter.​

Baca juga:  Mainan Anak-anak Rentan Mengandung Timbal

4. Tampak Simetris, Tapi Beda Kanan-Kiri

Kalau kamu perhatikan bangunan Candi Bentar bergaya Buleleng, dari kejauhan sisi kiri dan kanan mungkin tampak simetris. Tapi kalau diamati lebih teliti, ukirannya tidak benar-benar sama.

Ini bukan kesalahan, justru menjadi bentuk filosofi keseimbangan dalam perbedaan yang dipegang oleh para seniman tradisional Bali.​ (Pande Paron/balipost)

BAGIKAN