SURABAYA, BALIPOST.com – Aksi biadab pengeboman 3 gereja di Surabaya diduga dilakukan satu keluarga. Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Minggu (13/5), mengungkapkan hal itu.

Menurutnya teror bom di tiga gereja di Surabaya dilakukan oleh satu keluarga. Satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan empat orang anak ini tak lepas dari jaringan JAT (Jamaah Ansarut Tauhid) dan JAD (Jamaah Ansarut Daulah). “Kelompok JAD JAT yang merupakan pendukung utama ISIS di Indonesia,” kata Kapolri.

Baca juga:  Bali Laporkan 10 Korban Jiwa COVID-19, Meninggalnya dari Sebulan Lalu hingga Hari Ini

Ia mengutarakan di Indonesia JAD dipimpin Aman Abdurahman yang ditahan di Mako Brimob. Sementara kelompok pelaku satu keluarga terkait sel JAD yang ada di Surabaya.

Kapolri mengungkap rentetan aksi teror yang dilakukan keluarga ini. Ayah berinisial D menyopiri mobil Toyota Avanza berisi bom. Mobil ditumpangi istrinya berinisial K dan dua anaknya.

D kemudian menurunkan istrinya berinisial K dan dua anak perempuannya FS (12) dan VR (9) di GKI Jl. Diponegoro. Ia sendiri kemudian mengendarai mobil berisi bom ke Gereja Pantekosta (GPPS).

Baca juga:  Kerja Sama RI-China Bawa Kebaikan Untuk Dua Negara

Sementara itu, dua anak laki-laki pasangan D dan K, berinisial Y dan Ir, berangkat sendiri menggunakan motor ke Gereja Santa Maria Tak Bercela. Keduanya meledakkan diri di gereja itu. (Bambang Wili/balipost)

BAGIKAN